Penelitian ini berfokus pada keluarga di mana ibu dan anak menggunakan bahasa yang berbeda sebagai bahasa pertama. Ibu menggunakan bahasa Indonesia dan anaknya menggunakan bahasa Inggris. Penelitian ini mengeksplorasi pengalaman ibu dalam praktik alih kode (code-switching), yaitu beralih dari satu bahasa ke bahasa lain dalam konteks yang sama. Alih kode sering terjadi dalam keluarga bilingual dan dapat menjadi strategi efektif untuk mengatasi tantangan perbedaan bahasa. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami pengalaman subjektif ibu dalam menggunakan alih kode saat berkomunikasi dengan anak yang fasih berbahasa Inggris dalam konteks keluarga bilingual. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif. Untuk memahami praktik alih kode dalam komunikasi antara ibu dan anak dalam keluarga bilingual, penelitian ini menggunakan strategi studi kasus. Subjek penelitian adalah tiga informan, yakni ibu yang memiliki anak yang mahir dalam bahasa Inggris dan berasal dari keluarga bilingual. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu dalam keluarga bilingual sering menggunakan alih kode untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka yang fasih berbahasa Inggris. Faktorfaktor seperti penggunaan media berbahasa Inggris, sekolah dengan kurikulum internasional, dan peran ibu dalam pembelajaran bahasa anak berkontribusi terhadap kemampuan bahasa anak dan praktik alih kode. Praktik alih kode yang ditemukan dalam penelitian ini adalah language based dan intra-sentential code-switching. Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi praktik alih kode dalam keluarga bilingual dan bagaimana mereka dapat dikelola untuk mendukung perkembangan bahasa anak.
Deskripsi Lengkap