Tujuan Penelitian tesis ini untuk meneliti pengaruh penerimaan pesan ancaman dan pesan efikasi terhadap motivasi proteksi dan motivasi defensif dalam konteks komunikasi internal khususnya pesan kampanye anti gratifikasi di organisasi pemerintah dengan menggunakan model EPPM (Extended Parallel Process Model). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian menggunakan desain eksperimen faktorial 3x2. Eksperimen dilakukan terhadap 180 pegawai di Kementerian PUPR di bagi 6 kelompok secara acak menggunakan platform Qualtrics survey. Uji hipotesis menggunakan Uji Non parametrik Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan perbedaan tingkatan ancaman terhadap motivasi proteksi namun temuan lainnya berbeda dengan prediksi Extended Parallel Process Model (Witte, 1992). Tidak terdapat pengaruh signifikan perbedaan level ancaman terhadap motivasi defensif serta tidak terdapat perbedaan signifikan pesan efikasi tinggi dan rendah terhadap baik motivasi proteksi maupun defensif. Faktor penilaian pesan ancaman dan efikasi, budaya organisasi, hirarki struktural mungkin saja mempengaruhi hasil penelitian. Hasil penelitian menyarankan pentingnya merancang pesan persuasi komunikasi dalam organisasi pemerintah dengan pendekatan rasa takut dengan merumuskan bentuk-bentuk ancaman yang relevan dan mengembangkan pesan efikasi yang lebih efektif sehingga respon yang dihasilkan sesuai dengan tujuan komunikasi yang ingin di capai yaitu terciptanya kepatuhan dalam organisasi (internal).
Deskripsi Lengkap