Deskripsi Lengkap

Disertasi
No. Panggil 0001-2023/EDS-SOS Rus p
Judul Pseudo-cooperation: Keterlekatan Moral dalam Gig Ekonomi (Studi pada kemitraan ekonomi Gojek dan Grab Jakarta)
Pengarang Rusfadia Saktiyanti Jahja
Penerbit dan Distribusi 2023
Subjek Capitalism, Digital Labor, Gig Economy, Moral Embeddednes of Market, Moral Economy.
Kata Kunci
Lokasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0001-2023/EDS-SOS Rus p 0001-2023/EDS-SOS TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 80825
Sampul
Abstrak
Disertasi ini menjelaskan tentang pola ?Moral Embeddednes? pada sistem gig ekonomi transportasi daring dengan pada teori Jens Beckert (2005), namun memiliki perbedaan karakteristik dari tipologi sebelumnya yang penulis sebut sebagai Pseudo-cooperation. Gig ekonomi yang semula dianggap menjanjikan karena memberikan peluang kerja menjadi pengusaha baru dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, ternyata menyisakan sejumlah masalah karena menciptakan kerentanan dan ketidakadilan pekerja. Walau begitu, sistem ini masih tetap dijalankan oleh pengemudi dan konsumen karena ada pasarnya. Kondisi ini dianalisis dengan metode riset digital dalam bentuk Textual Network Analysis (TNA) Social Network Analysis (SNA) dengan menggunakan Nvivo, WORDij dan Gephi yang dikombinasikan dengan teknik kuantitatif survey digital dan wawancara mendalam untuk memperoleh data tentang relasi aplikator dan mitra pengemudi untuk menggambarkan ketidaksetaraan relasi akibat situasi moral yang melekat dalam struktur pasar tenaga kerja digital tersebut. Kebaruan teoritik yang ditawarkan dari penelitian ini adalah Pertama, adanya tipe keterlekatan moral lain berbentuk Pseudocooperation berdasarkan persepsi mitra dan konsumen. Kedua, Pola kapitalisme dalam sistem ekonomi berbagi ini bercirikan 8 C yakni: Creativity, Control, Cooperation, Credit, Commitment, Collaboration, Corporate Ethic, Commodification. Ketiga, Kebaruan teoritik tentang moral ekonomi aktor pekerja digital yang self subsisten, fleksibel terkesan mandiri dan independen, relasi kemitraan yang seakan setara (non patron klien) namun mengalami gejala prekarisasi karena rentan secara ekonomi dan sosial. Kebaruan metodologi dilakukan dengan cara mengombinasikan analisis big data dan data survei untuk menangkap kontestasi pasar tenaga kerja digital. Pada akhirnya penelitian ini nantinya menghasilkan kebijakan relasi pekerja dan perusahaan yang menguntungkan kedua belah pihak dengan menawarkan sejumlah ?code of conduct? yang mengedepankan etika bisnis yang berkelanjutan