Studi ini menganalisis soft movement Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam rangka menciptakan harmoni dan kohesi sosial sebagai perwujudan cita-cita menjadi 100% Katolik 100% Indonesia. Hampir tidak ditemukan kajian yang secara sistematis membahas soft movement. Beberapa studi menjelaskan soft movement dari perspektif soft pressure oleh top leader kharismatik. Studi lain membahas soft movement hanya dari perspektif kultural. Studi ini menganalisis soft movement KAJ melalui sintesis teori framing, teori tindakan komunikatif, teori diplomasi sipil dan teori aksi kolektif. Metode yang digunakan adalah kualitatif didukung data kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan survei. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen kebijakan pastoral KAJ. Studi ini menemukan bahwa: 1) Soft movement merupakan implementasi Arah Dasar KAJ tahun 2016-2021 yang dirumuskan sebagai gerakan pastoral-evangelisasi yang bercita-cita mewartakan sukacita Injili dengan mengamalkan Pancasila, 2) Dilakukan melalui sejumlah strategi: a) Framing Amalkan Pancasila dengan lima framing turunan, mengacu pada kelima sila Pancasila, b) Persuasi melalui khotbah, surat gembala, katekese, talkshow, c) Diplomasi konten-konten budaya baru, seperti Rosario merah putih dan patung Maria Bunda Segala Suku, d) Berkoalisi dengan negara, yaitu pemerintahan Presiden Joko Widodo dan dengan masyarakat sipil plural.
Deskripsi Lengkap