Deskripsi Lengkap

Disertasi
No. Panggil 0003-2023/EDS-ANT Adr b
Judul Babaliak ka Nagari. Elit Lokal, Desentralisasi dan Retradisionalisasi di Nagari Pariangan, Sumatera Barat
Pengarang Adri Febrianto
Penerbit dan Distribusi 2023
Subjek elit lokal, desentralisasi dan retradisionalisasi, kontinuitas dan diskontinuitas.
Kata Kunci
Lokasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0003-2023/EDS-ANT Adr b 0003-2023/EDS-ANT TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 80840
Sampul
Abstrak
Disertasi ini menganalisis secara mikroskopis baliak ka nagari (kembali ke nagari), desentralisasi dan otonomi desa sebagai proses retradisionalisasi di Sumatera Barat yang menunjukkan temuan berbeda. Setelah lebih dua puluh tahun desentralisasi dijalankan, sebagai upaya mengevaluasi pemerintahan Orde Baru yang sentralistik, ternyata tujuan yang diharapkan belum tercapai. Penelitian etnografi dilakukan selama delapan bulan di Nagari Pariangan, hasil penelitian menunjukkan temuan hilangnya proses adat di dalam pemanfaatan properti untuk pembangunan dan memperlihatkan elit tradisional maupun Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai lembaga adat dalam sejarah yang panjang kehilangan momentum dan menjadi lemah karena kehilangan otoritas adat untuk pengambilan keputusan pembangunan. Otoritas adat berjalan dalam pengertian sempit sebagai upacara atau eksebisi. Penguatan otonomi dengan perda propinsi yang baru malah tidak relevan dengan posisi tradisional KAN Nagari Pariangan. Ada keunikan lokalitas nagari yang berbeda, yang menunjukkan diskontinuitas dan kontinuitas peran elit lokal tradisional secara kelembagaan. Diskontinuitas terjadi sejak masuknya kekuasaan supra nagari yang membatasi peran elit lokal, kontinuitas hanya terjadi pada peran adat yang sempit. Babaliak (berbalik) ka nagari dengan retradisionalisasi revival raso (sense) sebagai budaya politik banagari, bamamak, bakamanakan dengan imajinasi untuk menguatkan lembaga dan elit tradisional.