Perkembangan pembangunan di Indonesia perlu didukung oleh strategi yang efektif dan kreatif dengan memanfaatkan pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Dalam era global saat ini, penting untuk menekankan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi sebagai faktor utama yang membentuk daya saing, yang disebut sebagai pengembangan berbasis inovasi (innovation-driven development). Pemerintahan daerah memiliki peran penting dalam transformasi sosial dan telah mengadopsi inovasi digital dalam pelayanan publik. Penelitian di Kabupaten Banyuwangi menunjukkan bahwa inovasi digital dapat menghadapi tantangan dari karakteristik masyarakat tradisional. Meskipun demikian, pemerintah daerah di seluruh Indonesia perlu berupaya untuk menciptakan inovasi digital. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah pertama, menjelaskan proses penerapan inovasi digital pemerintah daerah Banyuwangi dalam mewujudkan perbaikan pelayanan publik dan pembangunan sosial. Kedua, menggambarkan hubungan internal dan eksternal Pemerintah daerah Banyuwangi dalam mewujudkan inovasi digital dan ketiga adalag mengelaborasi perbaikan pelayanan publik dan pembangunan sosial di pemerintah daerah Banyuwangi setelah melakukan transformasi inovasi digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilakukan di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Teknik pengambilan informan yang digunakan adalah purposive sampling, di mana peneliti secara sengaja memilih informan yang memiliki ciri khusus sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian ini melibatkan wawancara dengan pemerintah daerah dan masyarakat sebagai sumber data. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan instrumen berupa wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi lapangan, dan data dianalisis secara non-statistik sesuai dengan metode penelitian deskriptif. Peneliti membuat deskripsi yang sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta terkait persoalan di Kabupaten Banyuwangi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan tiga jenis proses analisis data (coding): Open Coding, Axial Coding, dan Selective Coding. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, penerapan inovasi digital telah meningkatkan keterbukaan, transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan responsivitas dalam pelayanan publik di Kabupaten Banyuwangi. Kedua, tekanan dari pemerintah dan organisasi lain (coercive isomorphism) memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan SDM pelayanan publik berbasis IT di internal Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Pemerintah daerah Banyuwangi berhasil membangun hubungan dengan aktor eksternal melalui strategi seperti pembangunan BUMDes, pelibatan sektor media, dan kerjasama dengan lembaga internasional. Mereka juga belajar dari organisasi lain melalui mimetic isomorphism. Ketiga, Smart Kampung menjadikan desa sebagai pusat ekonomi produktif dengan melibatkan pelatihan dan pengembangan usaha-usaha lokal.
Deskripsi Lengkap