Dalam merespons isu tenggelamnya tanah Jakarta pada masa yang akan datang, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Belanda untuk membuat suatu proyek yang dinamakan Giant Sea Wall. Proyek yang digadang-gadangkan dapat menyelesaikan masalah banjir rob itu ternyata tidak luput akan dari banyaknya kritik yang berdatangan. Mulai dari segi teknis yang dirasa masih kurang untuk menyelesaikan permasalahan utama, masalah sosial yang mungkin akan timbul dari pembangunan, sampai masalah politik kepentingan yang dikuasai segelintir kelompok. Pemerintah sendiri mengalami gejolak internal mengenai pembangunan proyek infrastruktur megah ini. Belum adanya satu suara yang pasti apa urgensi proyek ini dibangun selama masih belum bisa menjawab, ?untuk siapa proyek ini dibangun?? ?perlu kah proyek ini dibangun?. Banyak dari kalangan LSM yang turut menyuarakan suaranya terhadap proyek ini, kebanyakan dari mereka menyorot bagaimana dampak pembangunan proyek ini terhadap lingkungan sosial masyarakat lokal. Banyak dari masyarakat lokal yang terdampak kebanyakan berasal dari kalangan kelas bawah. Di sini saya menyoroti bagaimana kegagalan dalam proyek pembangunan (The Failure of Governmentality) mempengaruhi keseluruhan aspek dan bagaimana masyarakat rentan harus tetap bertahan hidup di situasi yang demikian (Resistence).
Deskripsi Lengkap