Deskripsi Lengkap

Disertasi
No. Panggil DS-ANT 0001/2023 Adr b
Judul Babaliak ka Nagari. Elit Lokal, Desentralisasi dan Retradisionalisasi di Nagari Pariangan, Sumatera Barat
Pengarang Adri Febrianto
Penerbit dan Distribusi 2023
Subjek
Kata Kunci elit lokal, desentralisasi dan retradisionalisasi, kontinuitas dan diskontinuitas.
Lokasi Gedung MBRC Lantai 2`
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
DS-ANT 0001/2023 Adr b 2023-0001 TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81134
Sampul
Abstrak
Disertasi ini menganalisis secara mikroskopis baliak ka nagari (kembali ke nagari), desentralisasi dan otonomi desa sebagai proses retradisionalisasi di Sumatera Barat yang menunjukkan temuan berbeda. Setelah lebih dua puluh tahun desentralisasi dijalankan, sebagai upaya mengevaluasi pemerintahan Orde Baru yang sentralistik, ternyata tujuan yang diharapkan belum tercapai. Penelitian etnografi dilakukan selama delapan bulan di Nagari Pariangan, hasil penelitian menunjukkan temuan hilangnya proses adat di dalam pemanfaatan properti untuk pembangunan dan memperlihatkan elit tradisional maupun Kerapatan Adat Nagari (KAN) sebagai lembaga adat dalam sejarah yang panjang kehilangan momentum dan menjadi lemah karena kehilangan otoritas adat untuk pengambilan keputusan pembangunan. Otoritas adat berjalan dalam pengertian sempit sebagai upacara atau eksebisi. Penguatan otonomi dengan perda propinsi yang baru malah tidak relevan dengan posisi tradisional KAN Nagari Pariangan. Ada keunikan lokalitas nagari yang berbeda, yang menunjukkan diskontinuitas dan kontinuitas peran elit lokal tradisional secara kelembagaan. Diskontinuitas terjadi sejak masuknya kekuasaan supra nagari yang membatasi peran elit lokal, kontinuitas hanya terjadi pada peran adat yang sempit. Babaliak (berbalik) ka nagari dengan retradisionalisasi revival raso (sense) sebagai budaya politik banagari, bamamak, bakamanakan dengan imajinasi untuk menguatkan lembaga dan elit tradisional.