Tulisan ini membahas mengenai perjuangan petani di Kabupaten Karang yang tergabung dalam FPPK. Dari hasil penelitian perjuangan FPPK, peran broker sangat penting untuk membantu mempercepat perjuangan petani merebut hak atas tanah. Kehadiran broker memberikan semangat dan keberanian terhadap petani. Petani menjadi mempunyai kemampuan untuk mengorganisir diri mereka dalam satu wadah organisasi. Keberhasilan redistribusi pertama tahun 2002 membuat para aktor mempunyai kekuasaan karena dipercaya petani untuk memimpin perjuangan. Kekuasaan ini melahirkan dua tipe broker yang membantu petani dalam merebut hak atas tanah. Gerakan tani FPPK menunjukkan dua tipe broker yaitu broker idealis dan broker standar ganda. Tidak selamanya broker yang hadir dalam membantu masyarakat selalu mengambil kesempatan untuk mencapai kepentingan pribadi maupun kelompok. Di dalam proses perjuangan FPPK ternyata ada broker yang tetap konsisten terhadap perjuangannya untuk membantu petani dalam merebut hak atas tanah. Mereka mengkonsepkan perjuangan ini ke dalam reforma agraria. Broker idealis mampu menyeimbangkan semua kepentingan yang ada dalam organisasi sehingga redistribusi pertama tahun 2002 termasuk yang berhasil. Keberhasilan ini diukur dari jaminan hak atas tanah dan pembagian yang merata kepada semua anggota dan pengurus. Dinamika organisasi yang disebabkan oleh kepentingan para broker yang berbeda dalam memandang jalannya perjuangan memberikan dampak buruk. Organisasi menjadi terbelah dua membuat kontrol terhadap perjuangan dan redistribusi tanah menjadi tidak maksimal. Walau demikian upaya broker membentuk petani menjadi subjek dalam perjuangan merebut hak atas tanah ada yang berhasil. Selain membantu redistribusi tanah pada tiga konflik Organisasi Tingkat Lokal, broker juga membantu petani untuk merebut kekuasaan tingkat di enam desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengamatan dan wawacanra mendalam.
Deskripsi Lengkap