Angka kemiskinan di Perdesaan Indonesia tidak pernah lebih rendah dari wilayah perkotaan walaupun telah banyak program pembangunan yang dilaksanakan. Hal ini diakibatkan pembangunan berfokus pada intervensi eksternal dan tidak fokus pada pembangunan dari dalam (pembangunan Endogen). Namun dibalik itu, Desa Krandegan, Kecamatan Bayan adalah Desa Pertama di Purworejo yang mendapatkan status Desa Mandiri dalam Indeks Desa Membangun (IDM) dan telah melakukan berbagai inovasi di bidang kesejahteraan masyarakat dan digitalisasi. Penelitian ini mencoba untuk melakukan analisis konsep pembangunan endogen dalam kerangka New-Institutionalism yaitu membahas dari tiga tingkatan institusi yaitu Pemerintahan Kabupaten, Pemerintahan Desa, dan Masyarakat Lokal Desa. Dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi, didapatkan hasil bahwa pembangunan endogen di Desa Krandegan dimulai dengan proses pengembangan kreativias dan inovasi yang dari dalam melalui inisiasi dalam Desa itu sendiri melalui inisiasi Kepala Desa dengan mengidentifikasi masalah serta pelibatan masyarakat secara aktif dalam perencanaan. Kebijakan awal yang dilakukan adalah program pembangunan SDM secara luas mencakup kompetensi SDM, ekonomi, dan infrastruktur pendukungnya. Setelah itu dibuat suatu inovasi desa cerdas di Krandegan yaitu digitalisasi layanan pemerintahan, early warning system, dan BUMDes IT. Keseluruhan proses tersebut tercantum dalam suatu RPJMDes yang kemudian menginspirasi Kabupaten Purworejo untuk membuat program serupa dan menggesah desa lain untuk berinovasi seperti Krandegan.
Deskripsi Lengkap