Penelitian ini menggunakan teori tindakan konektif untuk mempelajari karakteristik dari gerakan #PercumaLaporPolisi dan #PolriSesuaiProsedur. Metode yang digunakan adalah analisis jaringan dan analisis tematik. Objek penelitian ini adalah cuitan dengan tagar #PercumaLaporPolisi dan #PolriSesuaiProsedur. Periode pengumpulan cuitan #PercumaLaporPolisi adalah 6-9 Oktober 2021, sementara cuitan terkait #PolriSesuaiProsedur dikumpulkan pada periode 11-14 Oktober 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan #PercumaLaporPolisi memenuhi karakteristik dari tindakan konektif yang paling ?murni?. Jaringan ini tidak memiliki koordinasi dengan suatu organisasi. Kemudian, memiliki akses personal berskala besar ke teknologi sosial. Konten komunikasi berpusat pada bingkai tindakan personal. Jaringan tipe ini juga menghindari organisasi formal. Sementara itu, jaringan #PolriSesuaiProsedur memiliki konten komunikasi yang berpusat pada bingkai tindakan kolektif. Jaringan ini juga melibatkan organisasi formal dalam menyampaikan agenda, citra politik, dan identitas kolektif dalam upayanya membangun jaringan. Perbandingan dari kedua jaringan menunjukkan bahwa jaringan #PercumaLaporPolisi lebih berhasil mendapatkan dukungan pengguna media sosial dibandingkan jaringan #PolriSesuaiProsedur. Temuan ini membantah pandangan tradisional bahwa jaringan tanpa koordinasi dengan organisasi tidak mungkin berhasil. Temuan menarik dalam penelitian ini adalah adanya pembajakan tagar pada jaringan #PolriSesuaiProsedur. Hal ini memberikan implikasi bahwa dalam perang tagar terdapat ancaman pembajakan yang dilakukan oleh kelompok lawan untuk mendapatkan dukungan lebih banyak.
Deskripsi Lengkap