Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil TS-POL 0024/2023 She h
Judul Hambatan Kepemimpinan Perempuan Kepala Daerah dalam Mendorong Kepentingan-Kepentingan Perempuan (Studi Kasus Dewanti Rumpoko sebagai Wali Kota Perempuan Pertama di Kota Batu Periode 2017-2022)
Pengarang Sherly Nur Nafisah
Penerbit dan Distribusi 2023
Subjek
Kata Kunci Kepemimpinan Perempuan dalam Pilkada, Kepentingan Perempuan, Hambatan
Lokasi Gedung MBRC Lantai 2
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
TS-POL 0024/2023 She h 2023-0024 TERSEDIA
File Digital
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81289
Sampul
Abstrak
Saat ini, angka keterwakilan perempuan dalam kontestasi Pilkada terdapat kenaikan dari tahun ke tahun meski perlahan namun cukup signifikan. Hal tersbeutn membuktikkan bahwa saat ini masyarakat semakin terbuka dan menerima bahwa posisi perempuan juga memiliki hak politik yang sama dengan laki-laki. Representasi perempuan tersebut diharapkan bisa menyampaikan aspirasi dan merumuskan kebijakan yang dapat berpihak kepada perempuan dengan tetap mengutamakan payung kesetaraan. Perempuan yang maju dalam ranah Pilkada akhirnya menjadi acuan apakah mereka bisa mendorong kepentingan perempuan yang dilihat dari segi visi-misi hingga nantinya ketika mereka terpilih. Melihat fenomena tersebut maka tesis ini memfokuskan untuk meneliti dan menganalisis sosok Dewanti Rumpoko sebagai Wali Kota perempuan pertama di Kota Batu periode 2017-2022 dalam mendorong kepentingan perempuan di daerahnya. Dalam mengungkap dan menjawab data dari penelitian ini, peneliti menggunakan teori Glass Cliff untuk memahami bagaimana Dewanti harus berhadapan dengan tebing kaca yang menghambat untuk mendorong kepentingan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Peneliti melihat bahwa Dewanti berhasil menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan perempuan yang tidak hanya sekedar formalitas. Upaya keberpihakan yang digagas Dewanti banyak yang menuntungkan perempuan. Namun upaya Dewanti dalam mendorong kepentingan perempuan tidak sepenuhnya berhasil, dibuktikkan dengan tidak adanya produk kebijakan yang lahir di periode kepemimpinannya, terutama mengenai tiga permasalahan utama perempuan di Kota Batu. Hambatan yang menjadi tebing kaca bagi Dewanti dalam mendorong kepentingan perempuan tersebut ialah karena faktor pengaruh gaya kepemimpinannya yang berbeda dengan suaminya dan pengaruh kekuasaan dari suaminya yang masih melekat di kepemimpinan Dewanti.