Rendahnya angka partisipasi laki-laki Indonesia pada kontrasepsi vasektomi disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah pandangan bahwa vasektomi menghilangkan maskulinitas laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna maskulinitas oleh akseptor vasektomi di perkotaan. Premis penelitian ini adalah para akseptor vasektomi sudah tidak lagi mempertimbangkan maskulinitasnya ketika ingin melakukan vasektomi karena mereka sudah hidup di wilayah perkotaan yang heterogeny dan toleran. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam kepada ketiga akseptor vasektomi yang tinggal di tiga kota: Depok, Bogor, dan Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiganya tidak mempertimbangkan nilai maskulinitas dan ketiganya tidak menyetujui gagasan maskulintias yang selama ini hadir di dalam masyarakat. Demikian disebabkan bukan karena mereka tinggal di wilayaha perkotaan, melainkan faktor pendidikan yang mereka tempuh. Masyarakat kota pada nyatanya masih memegang nilainilai maskulinitas tersebut. Pada penelitian ini juga ditemukan interseksi antara maskulinitas, patriarki, dan kekukasaan.
Deskripsi Lengkap