Kelapa sawit adalah komoditas yang sangat kompleks dalam dinamika ekonomi internasional. Terlebih, dinamika perdagangan internasional membentuk sebuah tata kelola global terkait komoditas yang diperdagangkan. Dalam tata kelola minyak sawit global, isu keberlanjutan menjadi salah satu isu yang paling sering diperdebatkan sehingga memengaruhi pembentukan tata kelola. Terlebih, isu keberlanjutan tersebut juga dipenuhi oleh berbagai dinamika aktor-aktor negara dan non-negara. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk mengetahui bagaimana perkembangan tata kelola minyak sawit global dikaji dalam studi hubungan internasional. Untuk menemukan jawaban tersebut, penulis akan melakukan tinjauan pustaka melalui 44 literatur yang ditemukan terkait tata kelola minyak sawit global. Dalam menemukan 44 literatur tersebut, penulis menggunakan empat kata kunci yang kemudian dieleminasi menggunakan beberapa kriteria yang telah penulis tentukan. Kemudian, penulis menemukan bahwa tata kelola minyak sawit global dipenuhi oleh berbagai kompleksitas yang disebabkan oleh kepentingan aktor-aktor baik negara maupun non-negara yang memiliki kepentingannya masing-masing. Kepentingan-kepentingan tersebut saling berkontestasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya terhadap aktor tertentu dalam tata kelola minyak sawit global. Alhasil, tata kelola minyak sawit global menjadi sangat kompleks dan berdinamika terus-menerus yang dapat menyebabkan berbagai isu keberlanjutan, sosial, dan ekonomi tidak dapat diselesaikan secara maksimal. Oleh karena itu, penulis berusaha untuk memberikan signifikansi kepada tata kelola minyak sawit hibrida sebagai sebuah solusi dengan adanya kompromi antara kepentingan aktor negara dan non-negara. Akan tetapi, penulis menemukan kesenjangan literatur yang membahas isu dan model tersebut.
Deskripsi Lengkap