Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-HI 0025/2024 Jas t
Judul : Tinjauan Literatur Terdahulu mengenai Identitas ASEAN
Pengarang : Jason Kusuma
Strata :
Pembimbing : Dwi Ardhanariswari Sundrijo, Ph.D.
Fakultas : FISIP
Tahun : 2024
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-HI 0025/2024 Jas t 2024-0025 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81476
Sampul
Abstrak
Identitas merupakan salah satu bahasan akademis yang menempati beragam perdebatan. Perkembangan studi identitas dalam ilmu hubungan internasional mengalami proliferasi usai meningkatnya tren globalisasi yang secara bersamaan mempopulerkan kajian-kajian seputar strukturasi berbasis wilayah. Asia Tenggara adalah salah satu wilayah yang memperoleh banyak sorotan, di antaranya karena keunikannya dalam hal identitas. Kendati memiliki keanekaragaman yang begitu tinggi, Asia Tenggara seakan padu dalam mendefinisikan dirinya, terutama ke dalam institusi politik regional yang bertahan hingga kini, yakni Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Berdasarkan realitas tersebut, ditambah maraknya narasi seputar penguatan identitas dalam dokumendokumen resmi ASEAN, tulisan ini berupaya untuk meninjau literatur-literatur akademis seputar identitas ASEAN. Berdasarkan tinjauan terhadap 62 literatur yang terdiri atas buku serta artikel jurnal akademis, tulisan ini mengidentifikasi tiga tema utama, yaitu (1) Basis Konstruksi Identitas ASEAN, (2) Proses Konstruksi Identitas ASEAN, dan (3) Variasi Identitas ASEAN. Tulisan ini menemukan bahwa identitas ASEAN dapat dipandang secara pasif dan aktif, melibatkan proses formasi dengan tiga agensi berbeda, bersifat elitis, serta bernatur pascakolonial. Adapun tulisan ini juga memperlihatkan dominasi disiplin ilmu hubungan internasional dengan paradigma konstruktivisme dalam bahasan identitas ASEAN. Kesenjangan penelitian yang berkaitan dengan perspektif agen nonelite, aktor-aktor subregional, aspek relasional identitas dengan aktor non-Eropa, serta paradigma keilmuan pascakolonialisme perlu ditelusuri lebih dalam pada penelitianpenelitian selanjutnya.