Dalam konteks Industri Migrasi, peran pekerja migran sering kali terabaikan dan terpinggirkan. Hal ini terlihat dari Tulisan-tulisan tentang Industri Migrasi yang mengangkat bahwa industri migrasi menempatkan pekerja migran pada posisi yang terpinggirkan. Meskipun setiap industri seharusnya memberikan dampak positif bagi semua elemen di dalamnya, Industri Migrasi justru memosisikan pekerja migran, yang seharusnya menjadi aktor utama, sebagai subjek yang terpinggirkan. Melalui tinjauan terhadap 32 literatur tentang industri migrasi, penulis menggunakan pisau analisis keaktoran untuk membongkar kemarginalan ini. 32 tulisan ini didapatkan dari pencarian Scopus dan juga penelusuran literatur lebih mendalam. Penulis menemukan bahwa kepentingan bisnis dari broker, keterbatasan opsi yang dimiliki pekerja migran dan juga keengganan dari negara menjadi faktor utama dari sulitnya situasi pekerja migran pada industri migrasi di Asia.
Deskripsi Lengkap