Mahasiswa sebagai individu mengalami masa peralihan dari remaja menuju dewasa awal
dikenal dengan tahapan emerging adulthood ditandai dengan lebih banyak bereksperimen
dan bereksplorasi. Masa peralihan ini dapat menyebabkan stres dan tekanan pada
mahasiswa yang bersumber dari faktor internal dan eksternal sehingga menyebabkan
mahasiswa kesulitan. Berbagai kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dapat
mempengaruhi kesejahteraan dirinya termasuk menjadi pemicu munculnya ide bunuh
diri. Maka dari itu, pentingnya memiliki dasar emosional yang baik yang dapat dibentuk
oleh kelekatan dengan orang tua. Meskipun mahasiswa cenderung banyak menghabiskan
waktu di luar rumah dan memiliki interaksi dengan teman sebaya serta media sosial
semakin dominan, namun kelekatan orang tua merupakan dasar utama yang dapat
memberikan rasa aman pada seseorang. Seseorang dengan kelekatan aman dengan orang
tua cenderung memiliki mekanisme koping dan mampu beradaptasi dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas mengenai hubungan kelekatan orang
tua dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
yang dilakukan pada 306 mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020?2023
dengan menggunakan accidental sampling. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
mengetahui tingkat ide bunuh diri pada Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan
2020?2023; (2) mengetahui tingkat kelekatan orang tua pada Mahasiswa FISIP
Universitas Indonesia angkatan 2020?2023; dan (3) mengetahui hubungan antara kedua
variabel yaitu kelekatan orang tua dan ide bunuh diri. Penelitian ini menggunakan
instrumen IPPA (Inventory Parent and Peer Attachment) pada variabel kelekatan orang
tua dan DSI-SS (Depressive Symptom Index-Suicidality Scale) pada variabel ide bunuh
diri. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, digunakan uji korelasi
menggunakan Kendall?s tau-b. Setelah melakukan analisis data, ide bunuh diri pada
Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020?2023 berada pada kategori ide
bunuh diri rendah sebesar 80,4% (n=246). Sedangkan, pada variabel kelekatan orang tua,
responden memiliki tingkat kelekatan orang tua sebagian besar berada pada kelekatan
orang tua pada kategori sedang sebesar 69% (n=211). Berdasarkan uji bivariat yang
dilakukan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya
bahwa terdapat hubungan antara kelekatan orang tua dengan ide bunuh diri pada
mahasiswa FISIP Universitas Indonesia angkatan 2020?2023. Kedua variabel
menunjukkan korelasi cukup dengan arah korelasi negatif (-0,328) artinya bahwa semakin
meningkatnya kelekatan orang tua maka risiko ide bunuh diri pada mahasiswa akan
menurun, begitupun sebaliknya ketika kelekatan orang tua menurun maka risiko ide
bunuh diri akan meningkat.
Deskripsi Lengkap