Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-KES 0025/2024 Int p
Judul : Peran Komunitas pada Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pengarang : Intan Nuraini
Strata :
Pembimbing : Dra. Dwi Amalia Chandra Sekar, M.Si
Fakultas : FISIP
Tahun : 2024
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-KES 0025/2024 Int p 2024-0025 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81531
Sampul
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya tingkat angka partisipasi kasar (APK) anak yang mengikuti sekolah PAUD di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 - 2022 tingkat APK PAUD di Indonesia berada pada rentang 35% sampai dengan 38%. Di sisi lain, pendidikan merupakan hak semua anak termasuk anak usia dini. Selain itu, pembelajaran di PAUD juga bermanfaat dalam mendukung masa perkembangan anak. Namun, faktanya belum semua anak memiliki kesempatan untuk bersekolah di PAUD karena berbagai permasalah, seperti keterbatasan ekonomi, rendahnya pemahaman orang tua terhadap pentingnya PAUD bagi perkembangan anak, dan ketersediaan PAUD yang belum merata. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan adanya peran komunitas pada penyelenggaraan PAUD. Berdasarkan data statistik Kemendikbud pada tahun 2024 terdapat sekitar 97% sekolah PAUD yang diselenggarakan oleh masyarakat. Hal ini menunjukan potensi besar dari peran komunitas pada penyelenggaraan PAUD. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari ? Juni 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran komunitas dalam penyelenggaraan PAUD. Metode penelitian yang digunakan yaitu critical review, dengan meninjau secara kritis tiga penelitian utama yang dipublikasi pada tahun 2018, 2021, dan 2022 yang membahas peran komunitas pada penyelenggaraan PAUD di Indonesia. Hasil penelitian kajian kritis ini menemukan bahwa peran komunitas pada penyelenggaraan PAUD sangat penting. Komunitas berperan dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pengelolaan sumber daya, dan evaluasi. Komunitas memiliki sumber daya internal dan eksternal yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan PAUD. Sumber daya internal tersebut termasuk dengan adanya peran orang tua yang terlibat aktif di dalam dan di luar lingkungan sekolah. Partisipasi masyarakat dan orang tua ditunjukan dengan adanya kontribusi dalam bentuk dukungan tenaga, pemikiran, material, dan non material. Selain itu, adanya infrastruktur, sarana, dan media berkomunikasi yang dimiliki oleh masyarakat juga termasuk pada sumber daya internal yang semakin mendukung penyelenggaraan PAUD. Komunitas juga memiliki kemampuan untuk menjalin kerja sama dengan sumber daya eksternal, seperti pihak pemerintah, lembaga sosial, dan pihak swasta. Dengan demikian, penyelenggaraan PAUD oleh komunitas dapat berkelanjutan. Penyelenggaraan PAUD dapat dilihat sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat. Hal ini karena PAUD diinisiasi dari masyarakat, diselenggarakan oleh masyarakat, dan bertujuan untuk mengatasi masalah & kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil temuan tersebut maka penelitian ini merekomendasikan perlunya peran pemerintah dalam memastikan akses yang memadai, memberikan dukungan pelatihan dan pengembangan ekonomi, dan memperkuat sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat perlu menggali sumber daya yang dimiliki dan melakukan kerja sama dengan Non Government Organization yang bergerak pada bidang pendidikan. Pihak swasta juga dapat mendukung penyelenggaraan PAUD melalui Corporate Social Responsibility. Bagi pekerja sosial di setting komunitas perlu untuk berperan sebagai perantara yang menghubungkan masyarakat dengan sumber daya yang dibutuhkan. Terakhir, untuk penelitian selanjutnya dapat mengidentifikasi pengaruh pihak eksternal terhadap ketergantungan komunitas dan menganalisis peran komunitas pada PAUD yang berhenti beroperasional.