Penelitian ini membahas hubungan secure attachment dengan orang tua dan pengaruhnya
terhadap penyesuaian diri mahasiswa rantau. Dalam konteks sosial, kemampuan mahasiswa
perantau untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru merupakan keharusan, terutama
dalam masa transisi dari jenjang SMA/SMK ke perguruan tinggi yang sering kali melibatkan
perbedaan budaya yang signifikan. Penelitian ini mengeksplorasi faktor-faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri mahasiswa perantau, dengan fokus khusus pada secure
attachment dengan orang tua. Responden penelitian ini adalah 53 mahasiswa tahun pertama
dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia yang berasal dari luar
Jabodetabek. Pengumpulan data dilakukan pada Maret hingga Mei 2024. Metode penelitian
yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik stratified random sampling dan non-
probability sampling, di mana pemilihan sampel ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian
ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara secure attachment dengan
orang tua dan kemampuan penyesuaian diri mahasiswa perantau. Dengan nilai koefisien
korelasi (r) sebesar 0,248, ditemukan bahwa semakin tinggi secure attachment yang dimiliki
mahasiswa perantau dengan orang tuanya, semakin baik pula kemampuan mereka dalam
menyesuaikan diri. Dalam konteks sosial, hal ini menunjukkan bahwa dukungan emosional
yang kuat dari orang tua dapat menjadi faktor penting yang membantu mahasiswa perantau
mengatasi tantangan budaya dan sosial di lingkungan baru. Dengan demikian, secure
attachment dengan orang tua tidak hanya berperan dalam aspek emosional, tetapi juga dalam
kemampuan mahasiswa untuk menavigasi dan beradaptasi dengan perubahan sosial yang
signifikan selama masa transisi pendidikan tinggi
Deskripsi Lengkap