Deskripsi Lengkap

PengarangMutiara Sholihatin
JudulImplementasi strength perspective dalam pendampingan keluarga penerima manfaat program keluarga harapan: menuju graduasi sejahtera mandiri
Pembimbing/SupervisorDra. F. Fentiny, M.A., Ph.D.
Bahasa UtamaIndonesia
AbstrakProgram Keluarga Harapan (PKH) bertujuan mengentaskan kemiskinan, dan keberhasilannya diukur melalui jumlah graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sejak tahun 2007, jumlah graduasi KPM fluktuatif dan sering tidak mencapai target tahunan, sehingga peran pendamping sosial yang efektif sangat penting untuk mempercepat graduasi, terutama graduasi mandiri saat KPM PKH sudah berdaya dan memilih keluar dari program. Pendampingan PKH menghadapi berbagai masalah, seperti penilaian sosial ekonomi yang belum sepenuhnya terealisasi dan subjektivitas dalam pengambilan keputusan graduasi sehingga tidak tepat sasaran. Selain itu, sering terjadi penyalahgunaan etika, seperti pendamping yang memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik KPM karena 'gagap teknologi' dan minimnya pengetahuan KPM, yang dapat menimbulkan risiko pungutan liar dan risiko lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pendampingan masih belum menerapkan hal-hal yang dapat mendorong keberdayaan dan kemandirian KPM PKH. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur strength perspective serta faktor pendorong dan penghambat dalam proses pendampingan sosial PKH dalam upaya mendorong graduasi sejahtera mandiri KPM PKH. Metode penulisan ini menggunakan literatur review dengan menghimpun penelitian-penelitian mengenai pendampingan dan graduasi PKH yang dipublikasi pada tahun 2018-2023. Pemilihan lima literatur sebagai bahan rujukan utama berdasarkan kriteria rangkaian hasil penelitian tersedia secara utuh, minimal membahas dua dari ketiga konsep PKH, pendampingan PKH, atau graduasi KPM PKH, memiliki perbedaan metode dan lokus penelitian, serta memiliki pembahasan yang dapat menjawab pertanyaan penulisan dalam studi ini. Dengan menggunakan pendekatan context review, penulis meninjau literatur utama yang membahas proses pendampingan PKH dalam upaya mendorong graduasi mandiri dan mengaitkannya dengan konteks strength perpsective untuk mendeskripsikan bagaimana proses pendampingan PKH jika menerapkan perspektif tersebut. Hasil tinjauan proses pendampingan menunjukkan adanya unsur strength perspective, yang melihat KPM PKH mampu belajar, bertumbuh, dan berubah menjadi keluarga yang lebih sejahtera. Partisipasi aktif dari KPM PKH sangat diharapkan, dengan strategi kolaborasi dan kemitraan antara pendamping, KPM, serta pihak luar untuk mencapai tujuan pendampingan. Faktor pendorong dipengaruhi oleh kompetensi pendamping, partisipasi KPM, serta dukungan institusional dan kebijakan pemerintah, yang membantu KPM PKH mencapai graduasi mandiri. Faktor penghambat berasal dari ketidakstabilan ekonomi dan sosial, rendahnya kepercayaan diri KPM, minimnya akses ke pendidikan dan peluang kerja, ketidakseimbangan rasio pendamping dan KPM, beban kerja pendamping yang tinggi, proses validasi data yang tidak sesuai, kurangnya sumber daya, serta ketidakcocokan jadwal pendampingan dengan jam kerja KPM.
Jenis BahanKarya Akademis
Kode BahasaIND
Catatan Umum
No. Induk2024-0037
No. Barkod2024-0037
Kata KunciProgram Keluarga Harapan, pendampingan sosial PKH, strength perpsective
Kota TerbitDepok
Tahun2024
Subjek
Tahun Buka Akses
Catatan Bibliografi
PenerbitFISIP
Pemilik
Pembatasan Akses
LokasiGedung MBRC Lantai 2
Catatan Disertasi
Akses dan Lokasi Elektronik
Sumber KoleksiKewajiban Mahasiswa
Deskripsi Fisik
Catatan Bahasa
No. PanggilSK-KES 0037/2024 Mut i
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-KES 0037/2024 Mut i 2024-0037 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 81544
Sampul
Abstrak
Program Keluarga Harapan (PKH) bertujuan mengentaskan kemiskinan, dan keberhasilannya diukur melalui jumlah graduasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sejak tahun 2007, jumlah graduasi KPM fluktuatif dan sering tidak mencapai target tahunan, sehingga peran pendamping sosial yang efektif sangat penting untuk mempercepat graduasi, terutama graduasi mandiri saat KPM PKH sudah berdaya dan memilih keluar dari program. Pendampingan PKH menghadapi berbagai masalah, seperti penilaian sosial ekonomi yang belum sepenuhnya terealisasi dan subjektivitas dalam pengambilan keputusan graduasi sehingga tidak tepat sasaran. Selain itu, sering terjadi penyalahgunaan etika, seperti pendamping yang memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik KPM karena 'gagap teknologi' dan minimnya pengetahuan KPM, yang dapat menimbulkan risiko pungutan liar dan risiko lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pendampingan masih belum menerapkan hal-hal yang dapat mendorong keberdayaan dan kemandirian KPM PKH. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur strength perspective serta faktor pendorong dan penghambat dalam proses pendampingan sosial PKH dalam upaya mendorong graduasi sejahtera mandiri KPM PKH. Metode penulisan ini menggunakan literatur review dengan menghimpun penelitian-penelitian mengenai pendampingan dan graduasi PKH yang dipublikasi pada tahun 2018-2023. Pemilihan lima literatur sebagai bahan rujukan utama berdasarkan kriteria rangkaian hasil penelitian tersedia secara utuh, minimal membahas dua dari ketiga konsep PKH, pendampingan PKH, atau graduasi KPM PKH, memiliki perbedaan metode dan lokus penelitian, serta memiliki pembahasan yang dapat menjawab pertanyaan penulisan dalam studi ini. Dengan menggunakan pendekatan context review, penulis meninjau literatur utama yang membahas proses pendampingan PKH dalam upaya mendorong graduasi mandiri dan mengaitkannya dengan konteks strength perpsective untuk mendeskripsikan bagaimana proses pendampingan PKH jika menerapkan perspektif tersebut. Hasil tinjauan proses pendampingan menunjukkan adanya unsur strength perspective, yang melihat KPM PKH mampu belajar, bertumbuh, dan berubah menjadi keluarga yang lebih sejahtera. Partisipasi aktif dari KPM PKH sangat diharapkan, dengan strategi kolaborasi dan kemitraan antara pendamping, KPM, serta pihak luar untuk mencapai tujuan pendampingan. Faktor pendorong dipengaruhi oleh kompetensi pendamping, partisipasi KPM, serta dukungan institusional dan kebijakan pemerintah, yang membantu KPM PKH mencapai graduasi mandiri. Faktor penghambat berasal dari ketidakstabilan ekonomi dan sosial, rendahnya kepercayaan diri KPM, minimnya akses ke pendidikan dan peluang kerja, ketidakseimbangan rasio pendamping dan KPM, beban kerja pendamping yang tinggi, proses validasi data yang tidak sesuai, kurangnya sumber daya, serta ketidakcocokan jadwal pendampingan dengan jam kerja KPM.