Skripsi ini membahas mengenai pengaruh dukungan sosial terhadap resiliensi remaja
Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Taruna Jaya 1. Masa remaja adalah fase kehidupan
yang penuh dengan tantangan, pencarian identitas diri, dan peran baru yang sering kali
menimbulkan gejolak emosi, konflik dengan orang dewasa, dan perilaku berisiko. Untuk
menghadapi berbagai rintangan dan menghindari dampak negatif dan stress, resiliensi
menjadi faktor penting yang perlu dikembangkan oleh remaja. Dengan resiliensi yang
kuat, remaja dapat lebih baik mengelola tantangan hidup dan menjaga kesejahteraan diri
serta lingkungan sekitarnya. Resiliensi memiliki faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Salah satu faktor eksternal resiliensi adalah dukungan sosial. Penelitian ini dilakukan
secara kuantitatif untuk dapat membuktikan bahwa terdapat pengaruh eksternal
beroperasi terhadap individu yang menghasilkan suatu sikap dengan mengukur fakta
secara objektif. Dalam penelitian ini, pengaruh eksternal digambarkan melalui dukungan
sosial bersumber dari organisasi dan teman sebaya yang memiliki pengaruh terhadap
resiliensi remaja yang tercermin dari perilaku atau sikapnya ketika mengalami situasi atau
kondisi sulit. Dengan menggunakan metode sampling jenuh, sampel penelitian sama
dengan populasi penelitian yang meliputi seluruh remaja Panti Sosial Bina Remaja
(PSBR) Taruna Jaya 1. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara
luring dan daring pada Juni 2024 yang diisi oleh 85 responden. Kemudian, jawaban
kuesioner tersebut dianalisis menggunakan uji analisis Somers?d melalui bantuan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar tingkat resiliensi remaja PSBR Taruna Jaya
1 berada pada kategori normal sebesar 47,1% (n=40). Kemudian, setelah melakukan uji
analisis somers?d, hasil menunjukkan pengaruh dukungan sosial organisasi dan teman
sebaya terhadap resiliensi memiliki nilai sebesar 0,290 yang menunjukkan kategori lemah
dan berpengaruh secara positif. Hal tersebut menunjukkan dukungan sosial dari
organisasi dan teman sebaya berkontribusi pada kemampuan remaja untuk bertahan dan
bangkit kembali dari kesulitan namun memiliki pengaruh yang lemah. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa peningkatan dalam dukungan sosial, baik dari organisasi maupun
teman sebaya berkontribusi terhadap peningkatan resiliensi meskipun pengaruhnya tidak
kuat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan
Ilmu Kesejahteraan Sosial terutama dalam mata kuliah Tingkah Laku Manusia terkait
peran lingkungan terdekat remaja tidak terbatas pada keluarga atau orang tua tetapi dapat
dari organisasi dan teman sebaya yang diteliti dalam penelitian ini
Deskripsi Lengkap