Berdasarkan riset yang pernah ada, scarcity message terbukti memiliki efek pada
terjadinya impulsive buying behavior. Namun, penelitian ini membawa sebuah temuan
baru berupa tidak adanya efek scarcity message pada impulsive buying intention
penggemar K-Pop dalam fenomena menjamurnya K-Pop fan-made merchandise di
Indonesia?sebuah fenomena yang masih sangat minim diteliti secara akademis.
Penelitian ini dilakukan untuk mengisi gap besar akademis dengan mengeksplorasi
perbedaan efek dari komunikasi pemasaran yang tidak menggunakan scarcity message,
menggunakan limited time scarcity message (LTS) dan menggunakan limited quantity
scarcity message (LQS) pada impulsive buying intention penggemar K-Pop atas K-Pop
fan-made merchandise. Menggunakan metode eksperimen kuantitatif dengan tiga
kelompok (kontrol, LTS, dan LQS), pengukuran dilakukan menggunakan skala Likert 1-
5 yang diadaptasi dari 9 skala pengukuran impulse buying oleh Rook & Fisher (1995).
Data dianalisis menggunakan one-way ANOVA. Hasil analisis data penelitian ini
menunjukkan bahwa dalam fenomena menjamurnya K-Pop fan-made merchandise di
Indonesia, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tidak digunakannya scarcity
message, digunakannya LTS message, dan digunakannya LQS message pada impulsive
buying intention penggemar. Temuan ini mungkin disebabkan oleh faktor lain yang lebih
dominan dalam consumer journey dan buying behavior penggemar K-Pop di Indonesia.
Penelitian ini memberikan wawasan baru dalam aspek akademis dan praktis.
Deskripsi Lengkap