Penelitian ini mengeksplorasi dinamika kompetitif di Asia Tenggara dalam kerangka Belt and Road Initiative and Free and Open Indo-Pacific, dua inisiatif yang berperan penting dalam membentuk lanskap geopolitik dan ekonomi di wilayah tersebut. Dengan menggunakan metodologi kualitatif dan tinjauan literatur yang mendalam, studi ini menerapkan Power Balance Theory Kenneth Waltz untuk menganalisis kompetisi regional. Hasilnya menunjukkan bahwa baik BRI maupun FOIP memiliki dampak signifikan terhadap lanskap geopolitik dan ekonomi di Asia Tenggara. BRI berhasil meningkatkan investasi infrastruktur dan konektivitas regional, memperkuat hubungan ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara, meskipun menimbulkan kekhawatiran tentang ketergantungan ekonomi yang meningkat dan pengaruh politik Tiongkok. Sementara itu, FOIP memperkuat aliansi strategis dan kemitraan keamanan dengan Amerika Serikat dan sekutunya, bertujuan untuk menyeimbangkan pengaruh Tiongkok di wilayah tersebut. Kompetisi ini menciptakan dinamika baru yang kompleks, di mana negara-negara Asia Tenggara harus menavigasi antara peluang ekonomi dan tantangan geopolitik. Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana inisiatif-inisiatif ini membentuk strategi kebijakan luar negeri negara-negara Asia Tenggara dan implikasinya terhadap stabilitas dan keamanan regional.