Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa negara kecil mengubah pendekatan
kebijakan luar negeri, meskipun keputusan ini tidak sejalan dengan kepentingan negara
yang lebih besar dan kuat di dekatnya. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori
perubahan kebijakan luar negeri untuk menjelaskan keputusan Kepulauan Solomon yang
melakukan perubahan pendekatan kebijakan luar negeri dari dependensi dengan Australia
ke diversifikasi yang ditandai dengan peningkatan hubungan dengan Tiongkok. Tesis ini
menggunakan metode analisis tematik untuk mengidentifikasi persepsi pengambil
kebijakan terhadap ancaman eksternal, kondisi domestik, dan sejarah dan budaya
nasional. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan luar negeri
diinisiasi oleh Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare. Keputusan ini
secara signifikan didorong oleh persepsi terhadap dominasi Australia di Kepulauan
Solomon, yang dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara. Diversifikasi
kemitraan dengan negara yang kuat dilakukan untuk menyeimbangkan dominasi
Australia di Kepulauan Solomon. Selain itu, kebijakan ini dilakukan untuk
memaksimalkan keuntungan terhadap Kepulauan Solomon dalam bentuk peningkatan
jumlah bantuan pembangunan dan skema kerja sama keamanan akibat kondisi ekonomi
dan keamanan domestik yang rentan
Deskripsi Lengkap