Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis ketepatan sasaran program Bantuan Sosial Tunai
(BST) COVID-19 di Kota Banjarmasin tahun 2020-2021. Urgensi penelitian ini terletak pada
tantangan yang dihadapi program BST COVID-19 dalam merespons dampak ekonomi pandemi
COVID-19, serta peran penting aktor kebijakan dalam pelaksanaan program ini. Keterbatasan
mobilitas dan interaksi sosial selama pandemi menambah kompleksitas penyaluran bantuan,
sehingga analisis mendalam diperlukan untuk memastikan efektivitas program. Penting untuk
mengetahui apakah BST telah mencapai sasaran yang tepat, mengingat banyaknya masyarakat
yang membutuhkan bantuan ekonomi selama pandemi. Penelitian ini bertujuan melakukan
analisis sebab terjadinya ketidaktepatan sasaran dan keterlambatan pemberian Bantuan Sosial
Tunai (BST) COVID-19 di Kota Banjarmasin dengan tujuan khusus yaitu menganalisis
tantangan aktor pada pendataan DTKS dan menganalisis tantangan aktor pada pengelolaan dan
pendistribusian BST COVID-19. Pendekatan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian dasar dan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk
membangun/menguji teori dan menggambarkan sebab terjadinya ketidaktepatan sasaran
Program BST COVID-19. Hasil penelitian pada tujuan pertama terkait pendataan DTKS terdiri
dari tiga tantangan aktor. Tantangan pertama terkait keterlibatan dan ketersediaan SDM pada
pendataan DTKS seperti tidak melaksanakan tahapan musyawarah kelurahan, tidak bisa turun
ke lapangan, ekslusi dinas sosial dalam proses verifikasi dan validasi data, serta kekurangan
jumlah SDM dalam tahapan verifikasi dan validasi data serta operator data. Tantangan kedua
terkait pendataan DTKS yaitu keakuratan data Ketua RT, alamat calon KPM, nomor NIK, data
lama, dan harta KPM. Tantangan ketiga adalah ancaman dari masyarakat. Hasil penelitian pada
tujuan kedua terkait pengelolaan dan pendataan DTKS terdiri dari tiga tantangan aktor.
Tantangan pertama terkait peran pasif institusi dan jumlah SDM pendsitribusian BST COVID-
19. Tantangan kedua terkait keterlambatan dana dan data KPM serta keakuratan data seperti
alamat KPM, nomor NIK, dan status pernikahan KPM. Tantangan ketiga terkait protes dari
masyarakat dan masyarakat tidak mengurus administrasi. Hasil pembahasan tujuan pertama
terkait pendataan DTKS terdiri dari tiga tantangan aktor Tantangan pertama terkait peran dan
jumlah SDM yang tidak tercapai. Tantangan kedua terkait keakuratan data. Tantangan ketiga
terkait tantangan dari masyarakat. Hasil pembahasan tujuan kedua terkait pendistribusian BST
COVID-19 terdiri dari tiga tantangan aktor. Tantangan pertama terkait peran dan jumlah SDM.
Tantangan kedua terkait pembayaran manfaat tunai dan keakuratan data KPM BST COVID-
19. Tantangan ketiga terkait tantangan dari masyarakat. Kesimpulan penelitian menunjukkan
tiga tantangan aktor pada ketidaktepatan sasaran program BST COVID-19 yaitu SDM, Data,
dan Masyarakat. Saran untuk Dinas Sosial Kota Banjarmasin adalah menambah personil. Saran
untuk Ketua RT adalah melakukan pendataan berkala. Saran untuk Kantor Pos Banjarmasin
adalah koordinasi data dengan Dinas Sosial Kota Banjarmasin. Saran untuk Dinas Sosial
Provinsi Kalsel adalah koordinasi data dengan Dinas Sosial Kota Banjarmasin. Saran untuk
Kementerian Sosial RI adalah transparansi dan akuntabilitas data.
Kata Kunci: Ketepatan Sasaran; Bantuan Sosial Tunai; COVID-19; Banjarmasin
Deskripsi Lengkap