Penelitian ini merupakan studi elite dan demokratisasi lokal di Indonesia dengan menganalisis kelompok etnis Makian di Maluku Utara. Disertasi ini membuktikan argumen, bahwa primordialisme politik di daerah semakin melemah dengan fenomena fragmentasi elite pada kelompok etnis, ditengah sejumlah studi yang berkesimpulan bahwa etno-politik sebagai fenomena politik di daerah. Tujuan studi ini untuk mengetahui faktor dan pola fragmentasi elite Makian Pada Pemilihan Gubernur Maluku Utara dan Walikota Ternate dengan menganalsis dimensi integrasi dan representasi elite. Temuan studi ini bahwa fragmentasi elite pada kelompok etnis Makian terkait dengan faktor elite, seperti karateristik, kohesi elite, rekrutmen, dan representasi, serta faktor non-elite. Implikasi teoritis mengkonfimasi pola fragmentasi elite dari Burton dan Higley, Dahrendorf, Ruostetsaari, dan Hoffmann-Lange, dan sekaligus melengkapi pola tersebut dengan pola Compromises Fragmented Elite, dimana elite pada situasi terfragmentasi masih memiliki peluang untuk berperilaku kohesif tergantung pada nilai kompromi seperti; aspek primordial, keberdaaan tokoh sentral, dan daya tarik kekuasaan.
Deskripsi Lengkap