Pembangunan sektoral, dengan fokus utama pada pembangunan ekonomi yang menghasilkan material/uang, belum berhasil menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang diharapkan, seperti saling menghargai satu dengan lainnya, hidup bersama dengan rukun, dan menjalin kepedulian. Mengantisipasi masalah tersebut, diperlukan suatu pola strategi pembangunan komprehensif. Penelitian ini menerapkan konsep pembangunan sosietal yang diajukan oleh Wirutomo (2022). Pembangunan sosietal bersifat sistemik dan holistik, serta terkait erat dan langsung terhadap tiga elemen dasar masyarakat secara sosiologis, yaitu struktur sosial, kultur, dan proses sosial. Pembangunan sosietal dapat diandalkan untuk menciptakan masyarakat yang baik (good society) dan mewujudkan masyarakat yang inklusi. Pencapaian pembangunan sosietal perlu diukur. Melalui pengukuran capaian pembangunan sosietal, dapat diketahui sejauh mana upaya yang telah dilakukan pemerintah bersama masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kota Depok dan Kota Salatiga, dengan mempertimbangkan tingginya tingkat pertumbuhan urbanisasi dan perilaku toleransi masyarakatnya di dua kota tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengkonstruksi Indeks Pembangunan Sosietal (IPS) yang dapat mengukur tingkat pembangunan masyarakat di Kota Depok dan di Kota Salatiga, dengan fokus pada elemen-elemen dasar kehidupan masyarakat. Data yang digunakan diperoleh secara mixmethod dengan melaksanakan survei dan wawancara mendalam. Selanjutnya, analisis faktor eksploratori diterapkan untuk membentuk dan menghasilkan IPS. Kebaruan penelitian ini adalah menghasilkan Indeks Pembangunan Sosietal (IPS) yang layak digunakan untuk mengukur dan menjelaskan tingkat pembangunan masyarakat. Dari sudut pandang sosiologi, IPS dapat secara akurat menjelaskan pembangunan masyarakat yang telah dilaksanakan melalui analisis kondisi struktur sosial, kultur, dan proses sosial. IPS berfungsi sebagai kacamata dalam menilai pembangunan dan dapat diimplementasikan untuk kota-kota lain di Indonesia
Deskripsi Lengkap