Kayla Zuleika Fortunata
Antropologi Sosial
Being in The Beauty Trap: Menjumpai Kembali ?The Feminine Mystique? pada
Agensi Perempuan dalam Praktik Merias Wajah
ABSTRAK
Menjadi cantik adalah tuntutan yang dibebankan kepada perempuan. Akibatnya, merias
wajah adalah hal yang diajarkan, diekspektasikan, dan diwariskan kepada perempuan.
Sebuah performa gender yang membentuk jati diri dari keperempuanan atau femininitas
seseorang. Sifatnya terkadang sudah seperti primer, di mana beberapa perempuan tidak
bisa berkegiatan di luar tanpa mengenakan riasan wajah. Merias wajah, merupakan
manifestasi dari standar kecantikan dan femininitas yang opresif. Lantas, ketika merias
wajah sudah bukan lagi sebuah pilihan, bagaimana para perempuan perias wajah
mempraktikkan agensi mereka? Di era modern ini, tak sedikit perempuan yang
menyatakan bahwa merias diri membuat mereka merasa lebih kuat dan berdaya. Saya
mencoba menggunakan kacamata ?The Feminine Mystique? untuk melihat lebih dalam
hal tersebut. Dengan mewawancarai dan melakukan observasi terhadap 3 perempuan
kantoran perias wajah dengan latar belakang berbeda-beda serta merefleksikan
bagaimana saya dibesarkan, saya mendapati bahwa setiap perempuan hampir pasti
memiliki serangkaian pengalaman terkait penampilan fisik mereka yang kemudian
mengarah kepada rendahnya nilai diri mereka, yang kemudian dinaikkan kembali
dengan riasan wajah. Saya juga mendapati situasi-situasi yang membuktikan bahwa
agensi perempuan perias wajah dipraktikkan sebagai wujud negosiasi mereka untuk
tetap dapat diterima dan memiliki tempat di masyarakat. Pada situasi ini, perempuan
memang mendapatkan kekuatannya melalui konformitas yang mereka lakukan
Deskripsi Lengkap