Sepak bola di Indonesia merupakan salah satu institusi sosial yang dipengaruhi oleh
patriarki. Hal ini terbukti dalam sepak bola yang masih diasosiasikan dengan
maskulinitas serta adanya stereotip gender yang membatasi perempuan untuk
berpartisipasi dalam sepak bola. Situasi yang demikian menjadi faktor utama dari
diskriminasi terhadap perempuan wasit sepak bola. Dalam profesi wasit sepak bola,
perempuan wasit merupakan kelompok yang kurang terwakilkan dan sangat sedikit
mendapatkan perhatian dari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan
diskriminasi yang dialami oleh perempuan wasit sepak bola di Indonesia. Data
dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan tiga perempuan wasit sepak
bola yang kemudian dianalisis dengan pendekatan naratif feminis dan melalui
pandangan feminis radikal. Analisis menjelaskan bahwa perempuan wasit sepak
bola di Indonesia mengalami berbagai bentuk kekerasan dari berbagai pihak, seperti
pemain, penonton, official, hingga federasi nasional. Kekerasan yang dialami
merupakan hasil dari prasangka-prasangka umum tentang perempuan yang
dilekatkan pada perempuan wasit sepak bola. Di sisi lain, kekerasan yang cukup
sering terjadi menyebabkan perempuan wasit menormalisasi tindakan kekerasan
yang mereka alami. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa stereotip gender masih
digunakan untuk mengevaluasi dan mengkritik perempuan wasit sepak bola dari
pihak-pihak terkait. Oleh sebab itu, diperlukan upaya intervensi untuk memberantas
patriarki, maskulinitas, dan stereotip gender yang menyebabkan terjadinya
diskriminasi terhadap perempuan wasit.
Deskripsi Lengkap