Studi ini menyelidiki pengaruh media Disney Princess terhadap persepsi remaja putri
tentang peran gender dan citra tubuh melalui tinjauan pustaka dari sumber-sumber ilmiah
utama. Tokoh-tokoh ikonik seperti Cinderella, Belle, dan Aurora telah lama menjadi lambang
feminitas yang diidealkan, sering kali digambarkan dengan tubuh ramping yang tidak wajar
yang mencerminkan dan memperkuat "idealisme kurus" yang lazim di media populer (Coyne,
2016). Dengan menggunakan metodologi tinjauan pustaka, makalah ini meneliti
penggambaran Putri Disney yang terus-menerus sebagai perwujudan standar kecantikan yang
tidak realistis dan cara penggambaran tersebut membentuk konsepsi masyarakat tentang
norma gender dan daya tarik estetika. Analisis ini juga mempertimbangkan bagaimana
representasi ini menginformasikan narasi budaya yang lebih luas seputar moralitas, daya
tarik, dan feminitas. Sementara penggambaran baru-baru ini, seperti yang ada di Frozen,
Moana, dan Raya and the Last Dragon, mencerminkan karakterisasi yang lebih progresif dan
beragam, sisa-sisa cita-cita kecantikan tradisional dan harapan gender tetap tertanam dalam
narasi ini. Studi ini menemukan bahwa, meskipun munculnya karakter perempuan yang lebih
berdaya dan mandiri, media Putri Disney terus melestarikan peran gender konvensional dan
standar tubuh yang ideal, dengan implikasi signifikan terhadap perkembangan identitas dan
persepsi diri gadis remaja.
Deskripsi Lengkap