Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-SOS 009/2025 Sal r
Judul : Reproduksi Distingsi Sosial dalam Praktik Eating Out di Kalangan Generasi Z Kelas Menengah Atas di Jakarta
Pengarang : Salsabilla Fitri Ayu
Strata :
Pembimbing : Dra. Raphaella Dewantari Dwianto, M.A., Ph.D
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-SOS 009/2025 Sal r 2025-0009 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82126
Sampul
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana distingsi sosial direproduksi melalui praktik eating out di kalangan Generasi Z kelas menengah atas di Jakarta. Studi- studi terdahulu menjelaskan bahwa praktik eating out pada masyarakat urban dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan kultural, serta berfungsi sebagai ekspresi gaya hidup yang merepresentasikan selera, identitas, dan kelas sosial. Namun, masih jarang penelitian yang membahas secara spesifik bagaimana praktik eating out mereproduksi distingsi sosial melalui ruang fisik maupun digital. Untuk mengisi kekosongan tersebut, penelitian ini memfokuskan perhatian pada Generasi Z kelas menengah atas di Jakarta dalam merepresentasikan praktik eating out sebagai strategi simbolik untuk mempertahankan posisi sosial mereka. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi digital terhadap individu berusia 18- 24 tahun yang aktif membagikan praktik eating out di Instagram. Pengambilan data dilakukan pada periode Januari hingga Maret 2025. Dengan menggunakan konsep distingsi sosial, habitus, modal, dan arena dari Pierre Bourdieu, peneliti berargumen bahwa praktik eating out merupakan strategi simbolik yang digunakan untuk menunjukkan sekaligus mempertahankan posisi sosial melalui pemanfaatan modal ekonomi, sosial, kultural, dan simbolik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik tersebut mereproduksi distingsi sosial melalui kombinasi berbagai modal yang terinternalisasi dalam habitus dan dimanifestasikan dalam ruang fisik (restoran dan kafe), serta diperkuat di ruang digital (Instagram). Preferensi terhadap tempat makan yang eksklusif dan estetis merefleksikan habitus kelas menengah atas dan direpresentasikan melalui unggahan Instagram sebagai simbol status yang memperkuat distingsi sosial melalui mekanisme validasi simbolik.