Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-SOS 0022/2025 Ich d
Judul : Dinamika Mata Pencaharian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Kelompok Petani Perempuan (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani di Tangerang Selatan)
Pengarang : Ichwan Nur Fadillah
Strata :
Pembimbing : Dr. Sakti Wira Yudha, S.Sos, M.Si
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-SOS 0022/2025 Ich d 2025-0022 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82139
Sampul
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi dinamika keberlanjutan mata pencaharian dan pemberdayaan perempuan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Provinsi Tangerang Selatan dengan tipologi berdasarkan keaktifan dan penerimaan pemberdayaan. Studi sebelumnya menganalisis Sustainable Livelihood (SL) agrikultur di lingkup kelompok membahas pemberdayaan, aset, dan relasi gender. Studi sebelumnya juga belum ada pembahasan mengenai pemberdayaan perempuan transformative dengan gender integration dan analisis institusi sosial pada kelompok petani perempuan di Indonesia. Maka perlu menganalisis mata pencaharian KWT secara komprehensif dengan institusionalisasi yang terbentuk dan pemberdayaan yang diterima. Penelitian ini berargumen bahwa dinamika mata pencaharian KWT yang berkelanjutan ditentukan oleh aset, strategi, capaian, dan penerimaan pemberdayaan yang dimiliki, tetapi masing- masing KWT memiliki konteks yang berbeda. Dengan menggunakan kerangka teori komprehensif SL (DFID 2001) dan pemberdayaan perempuan (WE) (CARE 2006), penelitian ini menemukan terdapat dinamika keberlanjutan mata pencaharian pada kedua tipologi unit analisis KWT di Tangerang Selatan, khususnya terdapat kepemilikan aset, strategi, capaian, dan penerimaan pemberdayaan yang berbeda. KWT yang aktif ditandai dengan aset baik, capaian positif, dan pembentukan secara bottom-up, dengan prospek berkelanjutan yang tinggi. KWT yang tidak aktif ditandai dengan aset terbatas, capaian negatif, dan penerimaan pemberdayaan top-down, dengan kondisi rentan. Pemberdayaan perempuan tidak menjadi pendorong terbesar dalam keberlanjutan mata pencaharian, karena dilakukan sebatas pada gender insensitive hingga responsive. Kunci utama keberlanjutan adalah dengan terbentuknya institusi sosial yang ideal dalam internal KWT. Penelitian ini merekomendasikan saran akademis, strategi perkuat keberlanjutan mata pencaharian untuk KWT, dan solusi alternatif dari temuan kendala pemberdayaan perempuan.