Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi dinamika keberlanjutan mata pencaharian
dan pemberdayaan perempuan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Provinsi Tangerang
Selatan dengan tipologi berdasarkan keaktifan dan penerimaan pemberdayaan. Studi
sebelumnya menganalisis Sustainable Livelihood (SL) agrikultur di lingkup kelompok
membahas pemberdayaan, aset, dan relasi gender. Studi sebelumnya juga belum ada
pembahasan mengenai pemberdayaan perempuan transformative dengan gender
integration dan analisis institusi sosial pada kelompok petani perempuan di Indonesia.
Maka perlu menganalisis mata pencaharian KWT secara komprehensif dengan
institusionalisasi yang terbentuk dan pemberdayaan yang diterima. Penelitian ini
berargumen bahwa dinamika mata pencaharian KWT yang berkelanjutan ditentukan oleh
aset, strategi, capaian, dan penerimaan pemberdayaan yang dimiliki, tetapi masing-
masing KWT memiliki konteks yang berbeda. Dengan menggunakan kerangka teori
komprehensif SL (DFID 2001) dan pemberdayaan perempuan (WE) (CARE 2006),
penelitian ini menemukan terdapat dinamika keberlanjutan mata pencaharian pada kedua
tipologi unit analisis KWT di Tangerang Selatan, khususnya terdapat kepemilikan aset,
strategi, capaian, dan penerimaan pemberdayaan yang berbeda. KWT yang aktif ditandai
dengan aset baik, capaian positif, dan pembentukan secara bottom-up, dengan prospek
berkelanjutan yang tinggi. KWT yang tidak aktif ditandai dengan aset terbatas, capaian
negatif, dan penerimaan pemberdayaan top-down, dengan kondisi rentan. Pemberdayaan
perempuan tidak menjadi pendorong terbesar dalam keberlanjutan mata pencaharian,
karena dilakukan sebatas pada gender insensitive hingga responsive. Kunci utama
keberlanjutan adalah dengan terbentuknya institusi sosial yang ideal dalam internal KWT.
Penelitian ini merekomendasikan saran akademis, strategi perkuat keberlanjutan mata
pencaharian untuk KWT, dan solusi alternatif dari temuan kendala pemberdayaan
perempuan.
Deskripsi Lengkap