Studi ini bertujuan mengevaluasi keterkaitan antara relevansi, tata kelola, dan dampak
Program Pelatihan Akademi Penghapusan Kekerasan Seksual (APKS). Studi terdahulu
cenderung berfokus pada pengukuran hasil pelatihan melalui pre-test dan post-test, tanpa
mengkaji secara mendalam kesesuaian program dengan kebutuhan peserta serta tata kelola
kolaboratif antar lembaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model
evaluasi CIPP untuk menilai relevansi dan dampak (capacity building), serta SWOT untuk
menilai tata kelola program. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa program cukup relevan
dengan mandat UU TPKS, namun belum sepenuhnya responsif terhadap kebutuhan spesifik
peserta karena absennya asesmen awal. Dampak pelatihan mencakup peningkatan
pemahaman hukum dan perspektif korban, namun belum merata karena seleksi peserta yang
belum mempertimbangkan kesiapan substantif. Dari aspek tata kelola, kolaborasi antar
lembaga menjadi kekuatan utama, sementara tantangan mencakup koordinasi teknis,
keterbatasan anggaran, dan belum adanya strategi keberlanjutan. Studi ini menegaskan
pentingnya desain program yang responsif, sistem tata kelola strategis, dan penguatan
keberlanjutan agar pelatihan seperti APKS dapat memberikan dampak struktural yang lebih
luas.
Deskripsi Lengkap