Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak sosial dari program Perahu
Sekolah dengan menggunakan kerangka Social Return on Investment (SROI). Program
ini merupakan bagian dari inisiatif corporate social responsibility (CSR) oleh Samudera
Indonesia melalui Yayasan Samudera Indonesia Peduli, yang menyediakan transportasi
sekolah berbasis air secara gratis bagi siswa MTs Nurul Ihsan di Muara Gembong, Jawa
Barat. Transportasi sekolah masih menjadi salah satu hambatan paling mendesak dan
kurang ditangani dalam sistem pendidikan, khususnya di wilayah dengan tantangan
geografis seperti daerah sungai, pesisir, dan pedalaman. Hambatan ini mengganggu
konsistensi kehadiran siswa dan memperkuat ketimpangan akses pendidikan, terutama
di wilayah tertinggal seperti Desa Pantai Bahagia tempat sekolah ini berada. Dalam
konteks MTs Nurul Ihsan, transportasi sekolah berbasis darat tidak dapat diandalkan
karena keterbatasan infrastruktur serta kondisi geografis yang semi-pesisir dan ber
lanskap sungai. Berbeda dari studi sebelumnya yang umumnya menyoroti efisiensi
operasional transportasi darat, penelitian ini mengkaji intervensi berbasis komunitas
yang dilakukan oleh aktor non-pemerintah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif,
penulis melakukan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah dengan
berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua, tokoh lokal, dan kru
operasional. Hasil analisis menunjukkan berbagai dampak sosial, baik yang bersifat
nyata maupun tidak berwujud, seperti peningkatan ketepatan waktu siswa, pengurangan
beban finansial keluarga, serta peningkatan kapasitas lokal melalui pengembangan
keterampilan kru. Program ini menghasilkan rasio SROI sebesar Rp1,97:1, yang berarti
setiap satu rupiah yang diinvestasikan menghasilkan hampir dua kali lipat nilai sosial
bagi masyarakat. Temuan ini menunjukkan nilai penting dari inisiatif transportasi
sekolah berbasis CSR dalam mengurangi hambatan transportasi dan meningkatkan
akses pendidikan di wilayah dengan tantangan geografis.
Deskripsi Lengkap