Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pemakzulan Imran Khan pada tahun
2022 merupakan bagian dari upaya untuk mempertahankan dominasi dinasti politik Bhutto dan
Sharif di Pakistan. Kemenangan Imran Khan dalam pemilu 2018 melalui pendekatan
populisnya menandai pergeseran kekuatan politik di Pakistan yang selama ini didominasi oleh
keluarga Bhutto dan Sharif melalui Pakistan Peoples Party (PPP) dan Pakistan Muslim League-
Nawaz (PML-N). Keberhasilan Khan dalam menggeser dominasi kedua dinasti tersebut
dipandang sebagai ancaman terhadap eksistensi politik dan popularitas mereka yang selama ini
telah lama mendominasi politik di sana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
analisis data sekunder mencakup studi kepustakaan dari berbagai sumber relevan yang
kemudian dikaitkan dengan teori partai kartel dan konsep interparty cooperation (non-ruled-
based coalition). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakzulan Imran Khan merupakan
upaya dari dinasti Bhutto dan Sharif di Pakistan yang membentuk partai kartel melalui PDM
untuk mempertahankan dominasi kekuasaan. Keduanya memiliki andil besar, mulai dari
pembentukan koalisi, penghimpunan kekuatan, termasuk pemberian tekanan politik dan
hukum terhadap Khan. Hal ini dilakukan sebagai upaya menutup panggung politik Khan di
Pakistan serta memastikan dirinya tidak menjadi ancaman di masa depan.
Deskripsi Lengkap