Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-POL 0012/2025 Yos k
Judul : Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023: Merespons Konflik dan Krisis Myanmar Pasca Kudeta 2021
Pengarang : Yoseph Januar Tedi
Strata :
Pembimbing : Dra. Reni Chandriachsja, M.P.P., Ph.D.
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-POL 0012/2025 Yos k 2025-0012 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82172
Sampul
Abstrak
Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia memiliki peran strategis dalam merespons berbagai dinamika kawasan. Salah satunya adalah merespons konflik dan krisis Myanmar pasca kudeta militer 2021 yang memicu ketidakstabilan politik, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), serta dilema diplomatik bagi ASEAN yang terikat ASEAN Way sebagai pedoman interaksi dan pengambilan keputusan antarnegara anggotanya. Sayangnya, implementasi prinsip-prinsip ASEAN Way sering kali menjadi tantangan dalam konteks konflik dan krisis internal seperti di Myanmar, khususnya dalam menyeimbangkan stabilitas kawasan dengan tuntutan internasional untuk bertindak lebih tegas terhadap junta militer. Berkaitan dengan hal ini, keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023 diharapkan mampu memainkan peran kunci guna mengimplementasikan strategi diplomasi yang dapat mengharmonisasi berbagai kepentingan pihak-pihak yang saling bertentangan, baik di internal ASEAN maupun pada tataran internasional. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, yang mengandalkan wawancara dan studi literatur dalam pengumpulan data, penelitian ini berupaya memperoleh pemahaman mendalam perihal dinamika keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023. Kemudian, penggunaan transformational leadership theory sebagai kerangka analisis juga membantu penelitian ini untuk memahami bagaimana Indonesia sebagai pemimpin regional berperan membangun kesadaran moral dan visi kolektif guna menggerakan ASEAN dalam merespons konflik dan krisis Myanmar. Lebih lanjut, konsep soft power juga ditambahkan untuk menganalisis bagaimana Indonesia mengoptimalkan daya tarik budaya, nilai politik, dan kebijakan luar negeri untuk memperoleh pengaruh diplomatik serta membangun konsensus regional tanpa kekerasan maupun intervensi langsung. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana Indonesia memaksimalkan perannya sebagai Ketua ASEAN 2023, guna merespons konflik dan krisis Myanmar melalui berbagai strategi diplomasi yang inklusif dan adaptif dengan menyelaraskan kepentingan internal ASEAN dengan tuntutan komunitas internasional