Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-POL 0026/2025 Azk m
Judul : Media dan Demokrasi Elektoral: Film Dokumenter Dirty Vote sebagai Medium Pendidikan politik dalam Mengawal Pemilihan Umum Tahun 2024
Pengarang : Azka Haekal Quthni Albab
Strata :
Pembimbing : Syaiful Bahri, S.Sos., M.Si
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-POL 0026/2025 Azk m 2025-0026 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82186
Sampul
Abstrak
Pemilu tahun 2024 menjadi salah satu ajang kontestasi politik yang menuai beragam kontroversi, terutama terkait dugaan kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif. Kontroversi ini menimbulkan berbagai macam upaya yang diinisiasi oleh masyarakat sipil untuk turut mengawal penyelenggaraan pemilu. Salah satu upaya tersebut terejawantah dalam medium film, tepatnya dalam film dokumenter Dirty Vote, yang berusaha mengungkap peta-peta kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena penggunaan film sebagai medium pendidikan politik dalam mengawal penyelenggaraan Pemilu 2024. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur dan wawancara mendalam terhadap berbagai informan yang relevan serta terlibat dalam produksi film dokumenter Dirty Vote. Penulis menggunakan medium theory untuk menganalisis alasan penggunaan medium film, konsep kekuatan retorika film untuk menganalisis karakteristik medium film, dan konsep masyarakat sipil untuk menganalisis dimensi pendidikan politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan pemilihan film sebagai medium dalam pendidikan politik ini dilatarbelakangi oleh dua alasan utama: (1) film merupakan medium yang bersifat multisensorik dan (2) medium yang menawarkan pengalaman serta konsumsi yang bersifat komunal. Kedua karakteristik ini, secara fundamental, mengarah pada satu tujuan utama, yaitu untuk mendemokratisasikan informasi-informasi dan pesan-pesan politik. Informasi mengenai pemilu dan dugaan kecurangannya, serta pesan-pesan politik edukatif tentang bahaya penyimpangan dalam demokrasi, dapat diakses dan dicerna secara inklusif oleh berbagai kalangan masyarakat, baik secara individual maupun kolektif, melalui medium film. Mengingat ketergantungan pemilu tahun ini yang kuat pada media sosial dan kampanye berbasis visual, hal ini juga menjadikan film sebagai medium yang strategis untuk digunakan oleh masyarakat sipil sebagai medium pendidikan politik.