Penelitian ini mengkaji gambaran kualitas kehidupan kerja (Quality of Work Life)
tutor pengajar di sebuah organisasi pelayanan kemanusiaan yang berfokus pada
pendidikan nonformal, yakni ISCO Foundation. Organisasi ini mendampingi anak-anak
dari keluarga pra-sejahtera melalui kegiatan belajar yang dilakukan secara berkala di
sanggar-sanggar belajar di wilayah Jakarta. Dalam konteks ini, tutor pengajar memainkan
peran sentral dalam menjaga kesinambungan proses belajar, membangun kedekatan
sosial dengan anak-anak dampingan, serta menjalankan nilai-nilai pemberdayaan dalam
pendidikan berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas
kehidupan kerja tutor pengajar ISCO Foundation, serta mengidentifikasi berbagai
tantangan yang mereka hadapi dan upaya yang dilakukan dalam melaksanakan tugas
keseharian mereka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif dengan jenis deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam
terhadap lima tutor pengajar selama periode Januari hingga Juni 2025. Informan dipilih
menggunakan teknik purposive sampling dari total 20 tutor pengajar aktif di Jakarta,
dengan mempertimbangkan keragaman pengalaman kerja serta keterlibatan aktif mereka
dalam kegiatan kelembagaan. Untuk memperkuat validitas dan reliabilitas data,
dilakukan triangulasi dengan mewawancarai tiga Project Officer (PO) yang memiliki
peran supervisi dan koordinasi terhadap sanggar tempat para tutor bertugas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tutor pengajar ISCO Foundation bekerja dalam
lingkungan yang secara umum mendukung pelaksanaan tugas mereka. Dukungan tersebut
mencakup aspek moral, seperti relasi yang hangat antar tutor dan dengan anak-anak
dampingan, maupun aspek operasional, seperti tersedianya insentif dan ruang partisipasi
dalam pengambilan keputusan organisasi. Tutor juga mendapatkan akses terhadap
pelatihan dan evaluasi kerja, meskipun frekuensi dan keteraturannya masih menjadi
catatan. Selain itu, mereka memiliki ruang untuk menyuarakan pendapat dan terlibat
dalam dinamika organisasi secara partisipatif. Namun, penelitian ini juga menemukan
adanya sejumlah tantangan yang berpengaruh terhadap kualitas kehidupan kerja tutor,
antara lain pelatihan yang tidak dilakukan secara berkala, keterbatasan materi ajar dan
fasilitas belajar, serta proses penyelesaian masalah internal yang cenderung lambat.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, para tutor menunjukkan inisiatif dalam
menyesuaikan diri dan tetap berupaya menjaga semangat kerja. Mereka juga berusaha
menjaga keseimbangan antara peran profesional dan kehidupan pribadi, serta memaknai
pekerjaan ini sebagai bentuk kontribusi sosial yang memberi kepuasan batin dan makna
personal. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi untuk memperluas
pemahaman mengenai dinamika kualitas kehidupan kerja dalam konteks organisasi
pelayanan kemanusiaan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
pengembangan kajian Ilmu Kesejahteraan Sosial, khususnya dalam mata kuliah
Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan, serta menjadi refleksi untuk organisasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih kondusif bagi para pekerja dalam bidang
pendidikan.
Deskripsi Lengkap