Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-KES 0010/2025 Din k
Judul : Konsep Diri Anak Terlantar yang Tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak: Gambaran dan Upaya Pencapaian (Studi Deskriptif Pada Remaja Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 2)
Pengarang : Dinda Berliana Dionita
Strata :
Pembimbing : Ni Luh Putu Maitra Agastya, S.Kesos., MSW., Ph.D.
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-KES 0010/2025 Din k 2025-0010 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82204
Sampul
Abstrak
Konsep diri merupakan aspek penting dalam perkembangan remaja karena mempengaruhi identitas, kesejahteraan psikologis, serta interaksi sosial remaja. Anak terlantar yang tinggal di panti sosial asuhan anak (PSAA) memiliki kondisi yang berbeda dengan anak yang tumbuh dari pengasuhan keluarga karena keterbatasan peran keluarga dan lingkungan yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep diri anak terlantar yang tinggal di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 2 dan menggambarkan upaya apa yang dilakukan lembaga dalam pembentukan konsep diri tersebut.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pemilihan informan purposive sampling dan pengumpulan data melalui wawancara kepada lima anak usia 15-18 tahun yang sejak usia dini tinggal di PSAA, kepala satuan pelayanan pembinaan, pekerja sosial, serta tiga pengasuh. Temuan data dianalisis menggunakan pendekatan thematic analysis dan dipetakan ke dalam tiga dimensi konsep diri Calhoun & Acocella (1990), yaitu pengetahuan diri, harapan diri, dan penilaian diri. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak terlantar yang tinggal di PSAA Putra Utama 2 memiliki gambaran konsep diri yang berkembang positif. Anak mampu mengenali identitas dan karakteristik pribadinya, memahami kemampuan dan kekurangan diri, memiliki harapan tentang masa depan dan cita-cita meskipun masih terdapat aspirasi yang belum realistis pada sebagian anak. Penilaian diri terhadap diri terlihat dari rasa percaya diri, rasa berharga, dan penerimaan terhadap kondisi sebagai anak panti. Dalam proses pembentukan konsep diri anak, PSAA Putra Utama 2 melakukan pemantauan perkembangan anak, penggalian minat dan potensi, program pembinaan, penanaman nilai kepada anak, serta pembinaan relasi emosional antara anak dan pengasuh serta pekerja sosial. Dapat disimpulkan bahwa PSAA memadukan pendekatan kelembagaan dan relasional dalam membentuk konsep diri anak. Konsep diri anak juga terbentuk melalui pengalaman tinggal jangka panjang di PSAA dan pengasuhan yang membangun makna diri secara reflektif. Oleh karena itu, diperlukannya penguatan pendampingan individual secara konsisten, kejelasan peran pengasuh, dan peningkatan kapasitas layanan psikososial agar seluruh anak dapat tumbuh dengan konsep diri yang berkembang positif.