Kesehatan dan pendidikan merupakan fondasi kesejahteraan sosial yang saling
terkait, khususnya bagi anak usia sekolah, di mana gizi buruk berdampak serius pada
capaian pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Program school feeding menjadi
intervensi penting yang mengintegrasikan kedua aspek ini, khususnya pada negara
berpendapatan menegah. Kajian ini membandingkan program PNAE Brasil dan MDMS
India sebagai dua negara berpendapatan menengah dengan skema school feeding terbesar
dan berkelanjutan. Penelitian ini menganalisis kedua program menggunakan kerangka
dimensi kebijakan sosial Gilbert & Terrell (2013), meliputi alokasi manfaat, bentuk
manfaat, strategi penyampaian, dan sistem pendanaan. Pendekatan integrative review dan
context review digunakan untuk analisis yang komprehensif dan mendalam mengenai
dimensi pilihan kebijakan pada kedua program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
PNAE dan MDMS sama-sama menerapkan prinsip universalitas, meski akses di wilayah
terpencil masih menjadi tantangan. Keduanya menyediakan makanan bergizi disertai
edukasi dan layanan pendukung. Penyampaian manfaat dilakukan dengan model
desentralisasi dan melibatkan komunitas. Perbedaan pendekatan terletak pada pendanaan,
di mana MDMS menggunakan skema cost-sharing, sedangkan PNAE berbasis
perhitungan per kapita yang lebih fleksibel. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya
mengatasi hambatan akses, pengintegrasian layanan pendukung, penguatan peran
komunitas, serta penyesuaian kebijakan dengan kondisi lokal dalam perancangan
program school feeding.
Deskripsi Lengkap