Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-KES 0018/2025 Ida p
Judul : Peran Pola Asuh Otoritatif Dalam Mendukung Perkembangan Sosio Emosional Anak Usia Dini
Pengarang : Ida Ayu Sauca Putri Sugita
Strata :
Pembimbing : Dra. Dwi Amalia Chandra Sekar, M.Si
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-KES 0018/2025 Ida p 2025-0018 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82212
Sampul
Abstrak
Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini (BKKBN?Orang Tua Hebat, 2024) menunjukkan bahwa dimensi pengasuhan responsif?yang mencerminkan karakteristik pola asuh otoritatif?masih berada pada tingkat yang rendah dengan skor 25,07 secara nasional pada tahun 2023, dan hanya meningkat sedikit menjadi 25,59 pada proyeksi tahun 2024. Pola asuh yang kurang mendukung ini berpotensi menimbulkan masalah dalam kemampuan anak untuk mengelola emosi mereka dan membentuk hubungan sosial yang sehat. Sebaliknya, penelitian terdahulu menemukan bahwa pola asuh otoritatif dapat meningkatkan kemampuan sosio emosional anak secara optimal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari ? Mei 2025 dan bertujuan untuk mendeskripsikan peran pola asuh otoritatif dalam mendukung perkembangan sosioemosional anak. Metode penelitian yang digunakan adalah case study, dengan meninjau secara kritis lima penelitian utama yang dipublikasikan pada tahun 2019, 2021, 2022 dan 2024 yang membahas peran pola asuh otoritatif dalam mendukung sosioemosional anak usia dini di Indonesia. Hasil kajian kritis ini menemukan bahwa pola asuh otoritatif memiliki peran sangat penting dalam mendukung perkembangan sosioemosional anak usia dini secara optimal. Pola asuh ini menggabungkan batasan yang jelas dengan kehangatan dan komunikasi terbuka, sehingga anak merasa aman dan dihargai. Dengan pola asuh otoritatif, anak dapat mengenali dan mengelola emosinya dengan baik, yang berarti pola asuh ini secara efektif mengembangkan kecerdasan emosional anak. Selain itu, pola asuh otoritatif juga meningkatkan kemampuan sosial anak dengan mendorong interaksi positif, komunikasi dua arah, dan keterlibatan aktif anak dalam pengambilan keputusan. Anak-anak yang diasuh secara otoritatif cenderung lebih mandiri, mampu beradaptasi dengan lingkungan sosial, dan memiliki kontrol diri yang baik. Lingkungan keluarga yang stabil dan penuh kasih sayang menjadi pondasi utama bagi perkembangan mental dan emosional anak, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan hidup. Berdasarkan hasil temuan tersebut, kajian ini merekomendasikan pemerintah untuk memperkuat kebijakan perlindungan anak yang tidak hanya fokus pada pencegahan kekerasan fisik, tetapi juga pada memberikan dukungan bagi pengasuh untuk dapat memenuhi kebutuhan sosio emosional anak sebagai bagian dari perlindungan anak secara menyeluruh. Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola asuh otoritatif yang mengedepankan komunikasi dua arah, kehangatan emosional, serta pemberian batasan yang jelas. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dapat berperan aktif dalam memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada keluarga, khususnya di daerah dengan tingkat pengasuhan yang kurang optimal, agar pola asuh otoritatif dapat diterapkan secara luas. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan pola asuh otoritatif serta dampaknya terhadap perkembangan anak dalam jangka panjang.