Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-KES 0030/2025 Agn h
Judul : Hubungan Dukungan Sosial dan Self-Efficacy dengan Resiliensi Perempuan Kepala Keluarga (Studi pada Anggota Serikat Pekka Jakarta Timur)
Pengarang : Agnes Aurelia Puspita
Strata :
Pembimbing : Ni Luh Putu Maitra Agastya, S.Sos., MSW., Ph.D.
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-KES 0030/2025 Agn h 2025-0030 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82224
Sampul
Abstrak
Resiliensi menjadi kapasitas penting bagi perempuan kepala keluarga yang kerap menghadapi berbagai tantangan berlapis dalam menjalankan perannya. Kapasitas ini berkaitan dengan keyakinan dari dalam individu dalam menghadapi tantangan dan dukungan dari sekitar individu. Penelitian ini bertujuan menganalisis korelasi antara dukungan sosial dan self-efficacy dengan resiliensi pada perempuan kepala keluarga. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan desain cross-sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 51 perempuan kepala keluarga yang merupakan anggota kader Yayasan PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga) di Jakarta Timur dengan teknik pengambilan sampel jenuh yang mencakup seluruh populasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah tabel silang dan uji korelasi Kendall's Tau-b dengan terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS. Pengukuran variabel dukungan sosial mengacu pada empat dimensi dari House (1981), yaitu dukungan emosional, penghargaan, informatif, dan instrumental. Variabel self-efficacy menggunakan tiga dimensi dari Bandura (1997), yaitu level, generality, dan strength. Sementara itu, resiliensi diukur berdasarkan empat aspek dari Connor & Davidson (2003) yang dimodifikasi oleh Dong dkk. (2013), yaitu fleksibilitas untuk mengatasi perubahan dan tantangan, dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial, pengaruh spiritual, serta memiliki kehidupan yang berorientasi pada tujuan. Instrumen penelitian menggunakan skala Likert dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai, dan sangat sesuai. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat dukungan sosial (90,2%), self-efficacy (86,3%), dan resiliensi (78,4%) yang tergolong tinggi. Hasil uji korelasi bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup dan bersifat positif antara dukungan sosial dan resiliensi (koefisien korelasi = 0,328; p = 0,018). Artinya, terdapat kecenderungan bahwa perempuan kepala keluarga yang merasakan dukungan sosial lebih tinggi cenderung memiliki tingkat resiliensi yang lebih tinggi. Selain itu, hubungan antara self-efficacy dan resiliensi juga tergolong cukup dan positif (koefisien korelasi = 0,489; p = 0,000), yang menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat self-efficacy yang dimiliki, maka cenderung diikuti oleh tingkat resiliensi yang lebih tinggi. Peneliti memberi rekomendasi bagi pembuat kebijakan dan program untuk memperhatikan aspek dukungan sosial dan self-efficacy sebagai bagian dari intervensi untuk meningkatkan resiliensi perempuan kepala keluarga.