Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-KES 0039/2025 Sar p
Judul : Penerapan Teknologi Transformasi Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia DKI Jakarta dalam Upaya Reintegrasi Ekonomi Pekerja Migran Indonesia Purna
Pengarang : Sarah Maryam Jasmine
Strata :
Pembimbing : Dr. Sari Viciawati Machdum, S.Sos., M.Si
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-KES 0039/2025 Sar p 2025-0039 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82233
Sampul
Abstrak
Kehidupan Pekerja Migran Indonesia Purna (PMI Purna) tidak berhenti ketika kembali di negara asal. PMI purna harus menghadapi tantangan untuk dapat bertahan dan memiliki sumber penghasilan yang mencukupi untuk melanjutkan kehidupannya. Salah satu tahapan tersebut disebut sebagai tahapan reintegrasi untuk pengadaptasian PMI purna di lingkungan tempat tinggalnya. Proses reintegrasi merupakan tahapan yang harus dilalui dikarenakan kondisi ekonomi PMI purna yang mengalami kesulitan dalam memperoleh pekerjaan, mengelola hasil remitansi, dan ketidakmilikan wawasan kewirausahaan dan keuangan. Untuk mendukung proses reintegrasi tersebut, pihak negara diwajibkan untuk memenuhi hak dan kewajiban yang telah tertera dalam Undang-Undang dan Peraturan Presiden mengenai PMI Purna. Pemenuhan tersebut dilakukan oleh BP3MI DKI Jakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis di wilayah DKI Jakarta dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI). Penelitian ini kemudian membahas mengenai penerapan tahapan dari teknologi transformasi yang dimiliki oleh BP3MI DKI Jakarta dalam upaya untuk PMI Purna melakukan reintegrasi ekonomi. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk menjelaskan hasil dari penelitian. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Wawancara mendalam dilakukan dengan 3 staf dari kelompok kerja pemberdayaan dan 4 PMI Purna. Hasil dari penelitian ini yakni bentuk teknologi yang dilakukan oleh BP3MI DKI Jakarta dalam perwujudan reintegrasi ekonomi adalah dengan melakukan program pelatihan kewirausahaan yang dilakukan oleh kelompok kerja pemberdayaan dari BP3MI DKI Jakarta. Dalam pelaksanaan program tersebut, fungsi yang dijalankan oleh teknologi transformasi dititkberatkan kepada people changing dengan target perubahan status perekonomian dan memiliki keahlian untuk melakukan wirausaha. Perubahan yang terjadi pada PMI purna ditunjukkan pada perubahan status ekonomi dengan mengubah wawasan dan keahlian dalam mendirikan wirausaha. Pelatihan kewirausahaan yang dilakukan untuk mewujudkan perubahan tersebut terdiri dari pemaparan sesi materi untuk mendirikan wirausaha dan berkas yang dibutuhkan serta mengajarkan keahlian khusus yang telah dipilih oleh PMI purna, seperti kuliner, pariwisata, dan jasa. Tahapan penerapan teknologi yang diterapkan oleh BP3MI DKI Jakarta untuk klien yaitu terdiri dari tahapan persiapan dan penjangkauan, asesmen, pelaksanaan, monitoring, dan perubahan status ekonomi. Selain itu, BP3MI DKI Jakarta didukung dengan kerja sama dengan instansi milik negara, seperti Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Bank BNI, Bank Mandiri, dan instansi lain, yang fokus bekerja sama dengan PMI purna untuk memberikan materi pada saat pelatihan atau menerima PMI purna dari BP3MI DKI Jakarta yang direkomendasikan untuk Jakarta yang direkomendasikan untuk mengikuti pelatihan di instansi tersebut. Sementara itu, BP3MI DKI Jakarta menghadapi tantangan berupa target peserta yang sulit untuk terpenuhi, tidak memiliki data yang terintegrasi mengenai kepulangan pekerja migran, serta terkendala jarak yang cukup jauh dari rumah para PMI purna ke kantor BP3MI DKI Jakarta. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa BP3MI DKI Jakarta telah menjalankan penerapan teknologi transformasi human service organization yang dilalui klien melalui lima tahapan dengan tujuan ingin mewujudkan reintegrasi ekonomi PMI purna sehingga dapat bertahan hidup dan mandiri secara ekonomi di Indonesia. Dalam perwujudan tujuan tersebut, BP3MI DKI Jakarta menghadapi berbagai tantangan. Akan tetapi, BP3MI tetap memperoleh dukungan dari pihak eksternal melalui kerja sama.