Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : SK-KES 0045/2025 Ath f
Judul : Fenomena Pekerja Anak di Indonesia
Pengarang : Athira Zalfa Aya Sofia
Strata :
Pembimbing : Dr. Annisah, M.Kesos
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik
Tahun : 2025
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
SK-KES 0045/2025 Ath f 2025-0045 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82239
Sampul
Abstrak
Dewasa ini, pekerja anak menjadi satu fenomena yang banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Anak termasuk dalam kelompok rentan. Dengan menjadi pekerja anak, maka anak akan mengalami kerentanan ganda dikarenakan pekerjaan yang mereka lakukan dapat membahayakan mereka secara fisik, mental, sosial, maupun moral. Banyak hak-hak anak yang dirampas ketika ia menjadi pekerja anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi pekerja anak di Indonesia serta faktor penyebab dari munculnya pekerja anak di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur dengan model telaah kasus. Telaah kasus dilakukan dengan menggunakan 7 artikel jurnal mengenai pekerja anak di Indonesia dalam kurun waktu 2016-2024. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa mayoritas sektor pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja anak di Indonesia adalah sektor jasa. Kemudian, terdapat perbedaan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja anak di Indonesia berdasarkan wilayah tempat tinggal mereka. Selain itu, perbedaan gender juga turut menjadi penyebab adanya perbedaan jenis pekerjaan. Pekerja anak terjebak dalam situasi kerja yang berbahaya dan jam kerja yang panjang serta rentan terhadap kekerasan fisik, verbal, maupun seksual. Hal ini diperparah dengan besaran nominal upah yang mereka terima tidak dapat dikategorisasikan sebagai upah yang layak. Kendati demikian, terdapat banyak faktor yang menyebabkan anak tetap bekerja, yang mayoritas dikarenakan kondisi ekonomi keluarga. Selain itu, faktor interaksi dengan lingkungan sekitar juga dapat memegaruhi keputusan anak dalam bekerja. Norma budaya yang tumbuh di masyarakat terkait tradisi mengenai pekerja anak juga turut mendukung dalam meningkatnya jumlah pekerja anak. Budaya patriarki di Indonesia kerap kali menjadi faktor tambahan dalam menjadikan anak, khususnya anak perempuan, menjadi pekerja anak. Pekerja anak juga muncul dikarenakan bargaining power mereka yang lemah dalam menuntut hak-hak mereka yang justru menjadikan mereka diminati oleh pemberi kerja. Selain itu, gagalnya orangtua atau pengasuh dalam mengasuh anak juga menjadi penyebab pekerja anak menjamur di Indonesia. Beberapa anak bekerja atas keinginan sendiri tanpa adanya paksaan dari segi kondisi. Hal ini dikarenakan merupakan suatu kebanggaan bagi mereka jika mereka bisa mandiri.