Penelitian ini mengkaji ekspresi kritis terselubung melalui akun pseudonim pegawai
publik Indonesia di platform media sosial X. Menggunakan kerangka konseptual hidden
transcripts (transkrip tersembunyi) dari James C. Scott, studi ini mengeksplorasi
bagaimana karakteristik media sosial?seperti budaya partisipatif dan anonimitas?
memfasilitasi perlawanan tersembunyi oleh kelompok subordinat, khususnya Aparatur
Sipil Negara (ASN). Berbeda dari kajian sebelumnya yang fokus pada hidden transcripts
di ruang fisik/luring, penelitian ini menyoroti dimensi baru perlawanan digital di ruang
daring, sekaligus mengisi celah literatur tentang posisi pegawai publik sebagai aktor
subordinat dalam hierarki birokrasi. Temuan studi mengungkap bahwa media sosial,
dengan fitur anonimitas/pseudonim, membentuk jejaring sosial, serta perannya sebagai
ruang publik alternatif, memfasilitasi perlawanan tersembunyi melalui hidden transcripts
oleh akun-akun pseudonim ASN di Indonesia. Melalui interaksi di X, akun pseudonim
ASN dapat mengekspresikan perlawanan tersembunyi melalui satire, self-depracating
humor, internet meme, dan bahasa tersandi yang mengkritisi isu-isu seperti rendah dan
kesenjangan penghasilan, budaya kerja, beban kerja tidak merata, dan membongkar
doktrin patuh serta pengabdian dengan menghasilkan wacana tandingan yang menantang
diskursus dominan negara mengenai ASN dan relasi kerjanya.
Deskripsi Lengkap