Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil TS-POL 003/2025 Giy k
Judul Kekalahan Dinasti Politik Zulkifli Nurdin dalam Pemilihan Kepala Daerah di Jambi: Kasus Pemilihan Gubernur Jambi Tahun 2020 dan Pemilihan Bupati Tanjung Jabung Timur Tahun 2024
Pengarang Giyanti Elsa Seprini
Penerbit dan Distribusi 2025
Subjek
Kata Kunci kekalahan dinasti politik, boundary control, pemilihan kepala daerah
Lokasi Gedung MBRC Lantai 2
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
TS-POL 003/2025 Giy k 2025-0003 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82275
Sampul
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena kekalahan dalam upaya suksesi kekuasaan Dinasti Politik Zulkifli Nurdin melalui pencalonan Ratu Munawaroh dalam Pemilihan Gubernur Jambi tahun 2020 dan Zumi Laza dalam Pemilihan Bupati Tanjung Jabung Timur tahun 2024. Dinasti ini berada di ambang kejatuhan setelah kasus korupsi Zumi Zola serta wafatnya Zulkifli Nurdin pada tahun 2018. Melalui metode kualitatif, penelitian ini mengadaptasi teori boundary control dari Edward L. Gibson (2013) dengan dua kerangka kerja boundary strengthening dan boundary opening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekalahan Ratu Munawaroh dipengaruhi oleh lemahnya jejaring kekerabatan dan kerentanan terhadap sumber daya ekonomi, kondisi tersebut memberi celah bagi kompetitor untuk menerapkan strategi pembukaan batas (boundary opening) melalui penguasaan mesin partai, kampanye negatif serta menawarkan program kampanye yang memanfaatkan situasi psikologis pemilih di tengah pandemi Covid-19. Sementara itu, kekalahan Zumi Laza memperlihatkan adanya upaya penguatan batas kekuasaan (boundary strengthening) melalui pemanfaatan political linkage dengan elite nasional dengan menguasai struktur partai lokal. Namun, tidak adanya penguatan basis dukungan di tingkat DPD PAN Tanjung Jabung Timur memunculkan perpecahan internal yang dimanfaatkan dinasti pesaing, Dilla Hich, dengan melakukan strategi boundary opening melalui pembangunan kekuatan alternatif dan praktik money politics. Studi ini memberikan kontribusi terhadap penguatan teori boundary control dalam konteks politik lokal dengan menunjukkan bahwa boundary opening berhasil menekan efektivitas boundary strengthening, bahkan menggeser dominasi kekuasaan dinasti politik.