Keberadaan LSM memiliki urgensi dalam menangani berbagai masalah sosial yang terjadi
masyarakat. Untuk melaksanakan hal tersebut, LSM membutuhkan pendanaan dari berbagai
pihak. Salah satu sumber pendanaan dapat dilakukan melalui program kemitraan sosial yang
mudah diakses dan berdampak adalah melalui penerapan tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR). Penerapan CSR merupakan tindakan potensial untuk membangun pendekatan
multipihak melalui kemitraan sosial. Oleh karena itu, hal ini menyebabkan munculnya
kemitraan sosial, di mana LSM menerapkan intervensi yang lebih terarah dengan dukungan
inisiatif yang digerakkan oleh CSR. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
implementasi kemitraan sosial dalam konteks CSR yang dilakukan human initiative. Konsep
kemitraan sosial telah mendapatkan daya tarik seiring dengan pesatnya pertumbuhan LSM dan
organisasi nirlaba (NPO), baik di Indonesia maupun secara global. Penelitian ini berfokus pada
organisasi yang secara aktif mengejar kemitraan sosial pada konteks CSR dalam
mengembangkan program-program yang terkait dengan isu-isu anak?Human Initiative (HI).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data dilakukan di
wilayah Depok dan Tangerang Selatan, dengan fokus pada kantor pusat Human Initiative.
Informan dipilih melalui purposive sampling, melibatkan individu yang memiliki wawasan
tentang implementasi model kemitraan sosial Human Initiative. Informan tersebut meliputi staf
dari human initiative, mitra perusahaan dan mitra lembaga. Analisis data didasarkan pada
telaah pustaka, observasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
implementasi kemitraan sosial merupakan bagian dari kerjasama Human Initiative dan mitra
perusahaan melalui program CSR yang dimiliki. Proses kemitraan sosial yang terjadi di Human
Initiavive meliputi pemilihan mitra, pengembangan desain kemitraan, pelembagaan kemitraan,
dan pengembangan aliansi strategis. Beberapa tantangan dalam implementasi kemitraan sosial
juga dibahas. Tidak seperti model filantropi tradisional, Human Initiative secara aktif
mengembangkan kemitraan kolaboratif yang berfokus pada dampak sosial jangka panjang.
Studi ini berkontribusi pada Human Initiative dengan menyoroti pentingnya penguatan
kapasitas internal organisasi, tidak hanya dalam manajemen sumber daya manusia tetapi juga
dalam mendukung sistem dan teknologi dalam mengimplementasikan program-program utama
seperti pemantauan dan evaluasi, manajemen pengetahuan, dan strategi komunikasi yang
inklusif.
Deskripsi Lengkap