Fenomena #KaburAjaDulu di Platform X mencerminkan bentuk ekspresi digital
dari keresahan sosial-politik generasi muda Indonesia. Tagar ini berkembang dari sekadar
ajakan bermigrasi ke luar negeri menjadi simbol protes terhadap ketidakpastian ekonomi,
politik, dan hukum di dalam negeri. Urgensi penelitian ini terletak pada perlunya
memahami bagaimana tagar viral semacam ini mengalami transformasi makna dan
bertahan dalam diskursus publik digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses
transformasi makna tagar #KaburAjaDulu melalui perspektif teori frame alignment serta
memahami bagaimana aktor sosial digital memberikan tafsir, makna baru, dan
mempertahankan daya tarik tagar tersebut dalam ruang media sosial.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode netnografi.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui netnografi yang terdiri dari imersi, interaksi
dan investigasi menurut Kozinets. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memanfaatkan
imersi dan investigasi untuk mengamati unggahan publik di Platform X selama periode
Januari hingga April 2025. Data dianalisis menggunakan teori frame alignment yang
mencakup empat skema: frame bridging, frame amplification, frame extension, dan frame
transformation, untuk menelusuri dinamika pergeseran makna serta keterlibatan aktor
sosial dalam gerakan sosial digital ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna tagar #KaburAjaDulu mengalami
transformasi dari wacana personal tentang mobilitas global menjadi bentuk kritik sosial,
hingga simbol resistensi politik. Aktor-aktor sosial di Platform X memainkan peran
penting dalam membentuk dan memperluas makna tagar melalui praktik naratif,
simbolik, dan afektif yang terus menyesuaikan dengan perubahan konteks sosial. Temuan
ini memperlihatkan bahwa keberlanjutan suatu tagar dalam ruang digital tidak hanya
bergantung pada viralitas, tetapi pada kemampuan kolektif untuk merawat dan
mereproduksi maknanya secara emosional dan ideologis. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah bahwa media sosial menjadi arena penting bagi pembentukan makna dan
mobilisasi opini publik, di mana proses frame alignment memfasilitasi keterhubungan
antara pengalaman individual dan kesadaran kolektif. Secara teoritis, temuan ini
memperkaya studi gerakan sosial digital dan pembentukan wacana online. Penelitian ini
juga menyarankan agar kajian lanjutan memperluas objek studi ke lintas platform dan
menggunakan metode campuran untuk menguatkan validitas serta generalisasi hasil.
Deskripsi Lengkap