Deskripsi Lengkap

Disertasi
No. Panggil DS-KOM 005/2025 Nik r
Judul Reversed Agenda Setting dan Produksi Berita di Era Media Sosial (Studi Kasus: CNNIndonesia.com)
Pengarang Niki Charles
Penerbit dan Distribusi 2025
Subjek
Kata Kunci Agenda Setting, Reversed Agenda Setting, X, CNNIndonesia.com, Agenda Building, Agenda Rippler, Early Recognizer
Lokasi Gedung MBRC Lantai 2
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
DS-KOM 005/2025 Nik r 2025-0005 TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 82406
Sampul
Abstrak
Disertasi ini menjelaskan relasi antara agenda media sosial dengan agenda media di era media sosial. Rujukan penelitian ini adalah dua konsep Reversed Agenda Setting yaitu Early Recognizer sebagai mediator agenda dari Brosius dan Weimann (1996; 2016) dan Agenda Rippler sebagai perantara agenda media sosial dengan media dari Kim dan Lee (2006). Studi ini juga mengulas proses internal media dalam pembuatan agenda, agar bisa mempengaruhi kebijakan publik berlandaskan teori Agenda Building (Cobb & Elder, 1971; Denham, 2004). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola kerja redaksi dalam mengadopsi isu-isu publik dari media sosial X untuk dijadikan agenda media, dan menganalisis strategi pengemasan konten agenda media yang berasal dari media sosial. Penelitian menggunakan metode mix method, dengan analisa data kuantitatif yaitu data trending X dan data jumlah produksi konten CNNIndonesia.com, serta data kualitatif yang diolah dari wawancara pengambil kebijakan editorial, studi dokumen dan observasi rapat editorial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Agenda Publik di media sosial X dengan Agenda Media ternyata tidak berada dalam proses struktural yang bersifat universal, melainkan sebagai mekanisme yang bersifat selektif, situasional, dan bergantung pada konteks dari isu yang menjadi agenda. Saat media dan media sosial secara simultan menyampaikan agenda yang sama, maka korelasi antara keduanya akan kuat. Berita viral di media sosial yang mengandung unsur kepentingan publik yang berpotensi menjadi agenda media. Viralitas agenda media sosial dipantau langsung oleh Gatekeeper media. Kebijakan editorial tetap memegang peran determinan dalam penentuan konten media sosial yang akan menjadi agenda media. Tema dan kemasan editorial dirancang untuk memperoleh perhatian publik dan pengambil kebijakan untuk mempengaruhi kebijakan publik Selain itu, verifikasi, izin dan nilai berita sebagai patokan prinsipil jurnalis dalam memilih dan mengemas tema agenda media. Temuan lain dari penelitian ini adalah peran mediator, Early Recognizer dan Agenda Rippler, dalam Reversed Agenda Setting relatif tidak relevan. Hal ini disebabkan karena kehadiran teknologi telah memungkinkan akses langsung antara publik, media dan pengambil kebijakan publik. Melalui studi ini dipahami, bahwa di era media sosial, alur agenda dalam perspektif Reversed Agenda Setting beradaptasi menjadi lebih singkat, lantaran baik publik, media dan pengambil kebijakan bisa berinteraksi secara langsung melalui jejaring internet dan media sosial.