Penelitian ini bukan bertujuan untuk menjawab kebenaran dari pembacaan tarot,
melainkan untuk mengetahui bagaimana komoditas tersebut dinilai dan dimaknai oleh
pengguna dan pembacanya. Pemaknaan ini terbentuk dari nilai imajinatif, yakni nilai
komoditas yang mencakup simbol-simbol yang merefleksikan nilai sosial tertentu,
sehingga mereka menggunakan komoditas ini dibandingkan komoditas lain yang serupa.
Penelitian ini juga mengeksplorasi proses pembentukan nilai imajinatif melalui interaksi
berulang serta pemasaran, kemudian bagaimana nilai tersebut diukur melalui perspektif
sociology of valuation. Penelitian kualitatif ini menggunakan data dari wawancara
mendalam sebagai sumber data primer dengan karakteristik informan pengguna jasa tarot
atau pembaca tarot, berusia lebih dari 19 tahun, dan berdomisili di Jabodetabek.
Pengambilan data melalui data scraping dari komentar di TikTok juga melengkapi
temuan penelitian sebagai data sekunder. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada
nilai imajinatif dari jasa baca tarot yang merefleksikan nilai yang terkonstitusi secara
sosial, yakni sebagai bentuk konseling, hiburan, kemudahan, dan identitas bagi
penggunanya. Nilai-nilai tersebut dibentuk dari interaksi yang terjadi di lingkungan
sosial, media sosial, dan aktivitas pemasaran, kemudian diukur melalui proses
kategorisasi, negosiasi (komparasi dan refleksi), dan legitimasi nilai hingga akhirnya
dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli jasa baca tarot. Interaksi antar pengguna
jasa tarot yang menganggap praktik tarot sebagai hiburan semata juga memberikan makna
baru bagi praktik ini sebagai new-age spiritualism
Deskripsi Lengkap